I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kapri atau kacang kapri (Pisum sativum L.) sativum, masuk suku polong-polongan atau Fabaceae) adalah sejenis tumbuhan sayur yang mudah dijumpai di pasar dan supermarket. Kapri
termasuk dalam golongan sayur buah, artinya buahnya yang dimakan sebagai sayur dan tidak
digolongkan sebagai buah-buahan. Buah ini, yang bertipe polong (legume), dipanen ketika masih muda dan bijinya belum berkembang
penuh, sehingga berbentuk pipih dan masih lunak. Dikonsumsi sbg campuran sayur (sop,
sambal goreng hati, dll) Kacang polong/ercis (Pisum
sativum L).,masuk suku polong-polongan atau Fabaceae merupakan tumbuhan penghasil sayuran berupa biji berwarna
hijau. Ercis didatangkan oleh penjajah Belanda keIndonesia karena sayuran ini populer di Eropa sebagai
bagian dari salad atausup. Nama "ercis" adalah pinjaman dari
bahasa Belanda (erwtjes, "ercis kecil
1.2
Tujuan
Adapun
tujuna adalah sebagai berikit :
1. Untuk
menjadi pedoman petunjuk teknis bagi pelaku utama dalam melksanakan budidaya
tanaman kacang kapri.
2. Untuk
memiotivasi agat dapat meningkatkan produksi kacang kapri karena harganya
sangat mahal.
II.
BUDIDAYA
KACANG KAPRI
2.1 Syarat tumbuh tanaman kapri (peas)
Suhu rata-rata optimum untuk pertumbuhan vegetatif tanaman kapri adalah 13-18°C; pada suhu di atas 29°C, pertumbuhan tanaman praktis terhenti. Tanaman ini sangat tanggap terhadap suhu, khususnya selama perkembangan vegetatif, dan walaupun merupakan sayuran iklim dingin, tanaman ini peka terhadap bunga es. Bunga dan polong lebih rentan terhadap kerusakan akibat bunga es ketimbang daun dan batang; tanaman muda lebih toleran terhadap suhu rendah. Suhu yang agak tinggi juga memperpendek waktu untuk berbunga, tetapi suhu di atas 30°C dapat menyebabkan aborsi bunga atau bakal buah. Fluktuasi suhu harian sedang biasanya meningkatkan pertumbuhan tanaman.
2.2media tanam kapri (peas)
Kapri masih satu jenis dengan ercis dan termasuk salah satu sayuran yang paling awal dikonsumsi manusia. Tanaman init tumbuh merambat seperti semak sehingga dibutuhkan tiang (lanjar) penopang dalam budidayanya. Biasanya tiang penopang ini di buat dari bambu yang di belah tipis dan ditancapkan di media tanamnya (sekitar tanaman). Biji ditanam dengan cara di masukan ke dalam lubang yang telah disiapkan. Di Indonesia khususnya di pulau Jawa cara melubangi media tanam dilakukan dengan cara di tugal (melubangi dengan kayu panjang /tugal). Karena media tanam nya harus gembur maka mudah untuk membuat lubang dengan tugal .
Untuk memperoleh hasil panen yang baik maka media tanam harus berupa bedengan dengan tinggi media tanam kurang lebih 20 - 30cm, di maksudkan biar tanaman tidak terendam genangan air hujan dari curah hujan yang berlebihan, karena tanaman bisa jadi layu dan membusuk. Dan untuk yang hasil yang terbaik, maka media tanam harus di tutupi mulsa plastik hitam perak, agar pertumbuhan gulma bisa di kendalikan dan pemupukan tanaman bisa lebih optimal.
Media tanam dicampur pupuk kandang disesuaikan dengan luas lahan yang dipergunakan. Lahan di cangkul untuk kemudian digemburkan dan di sebarkan pupuk kandang yang sudah disiapkan. Setelah merata baru kemudian di bentuk bedengan-bedengan.
Pemupukan tanaman diberikan umumnya dengan pupuk N P K mutiara dengan cara melubangi sekitar tanaman dan membenamkan pupuk tersebut. Hal ini untuk memaksimalkan fungsi pupuk bagi tanaman dan pemberian pupuk lebih efektive juga tidak boros.
Suhu rata-rata optimum untuk pertumbuhan vegetatif tanaman kapri adalah 13-18°C; pada suhu di atas 29°C, pertumbuhan tanaman praktis terhenti. Tanaman ini sangat tanggap terhadap suhu, khususnya selama perkembangan vegetatif, dan walaupun merupakan sayuran iklim dingin, tanaman ini peka terhadap bunga es. Bunga dan polong lebih rentan terhadap kerusakan akibat bunga es ketimbang daun dan batang; tanaman muda lebih toleran terhadap suhu rendah. Suhu yang agak tinggi juga memperpendek waktu untuk berbunga, tetapi suhu di atas 30°C dapat menyebabkan aborsi bunga atau bakal buah. Fluktuasi suhu harian sedang biasanya meningkatkan pertumbuhan tanaman.
2.2media tanam kapri (peas)
Kapri masih satu jenis dengan ercis dan termasuk salah satu sayuran yang paling awal dikonsumsi manusia. Tanaman init tumbuh merambat seperti semak sehingga dibutuhkan tiang (lanjar) penopang dalam budidayanya. Biasanya tiang penopang ini di buat dari bambu yang di belah tipis dan ditancapkan di media tanamnya (sekitar tanaman). Biji ditanam dengan cara di masukan ke dalam lubang yang telah disiapkan. Di Indonesia khususnya di pulau Jawa cara melubangi media tanam dilakukan dengan cara di tugal (melubangi dengan kayu panjang /tugal). Karena media tanam nya harus gembur maka mudah untuk membuat lubang dengan tugal .
Untuk memperoleh hasil panen yang baik maka media tanam harus berupa bedengan dengan tinggi media tanam kurang lebih 20 - 30cm, di maksudkan biar tanaman tidak terendam genangan air hujan dari curah hujan yang berlebihan, karena tanaman bisa jadi layu dan membusuk. Dan untuk yang hasil yang terbaik, maka media tanam harus di tutupi mulsa plastik hitam perak, agar pertumbuhan gulma bisa di kendalikan dan pemupukan tanaman bisa lebih optimal.
Media tanam dicampur pupuk kandang disesuaikan dengan luas lahan yang dipergunakan. Lahan di cangkul untuk kemudian digemburkan dan di sebarkan pupuk kandang yang sudah disiapkan. Setelah merata baru kemudian di bentuk bedengan-bedengan.
Pemupukan tanaman diberikan umumnya dengan pupuk N P K mutiara dengan cara melubangi sekitar tanaman dan membenamkan pupuk tersebut. Hal ini untuk memaksimalkan fungsi pupuk bagi tanaman dan pemberian pupuk lebih efektive juga tidak boros.
2.3 Pembibitan
Benih bermutu baik apabila utuh, tidak cacat, belum
kadaluarsa, tidak mengandung campuran dengan biji atau benda lain, daya
kecambah tinggi (> 80%), dan bebas dari penyakit bawaan berbahaya. Pembenihan
dilakukan dengan mengeluarkan benih dari polong kemudian dikeringkan selama 3
hari bila matahari bersinar penuh atau hingga polong cukup kering, sehingga
tingkat kadar air benih diharapkan hanya sekitar 10-15%. Benih dipilih untuk
mendapatkan benih yang baik dan ditempatkan dalam wadah tertutup rapat.
Selanjutnua benih disimpan di tempat yang kering dan tidak terkena sinar
matahari. Bibit yang digunakan tidak perlu disemai, tetapi langsung ditanam
pada lahan yang sudah disiapkan
2.4 Pengolahan
Tanah
Tanah yang diperlukan adalah tanah yang gembur, dengan
pengolahan atau penyiangan rumput atau tanaman liar terlebih dahulu guna
sirkulasi udara dalam tanah. Setelah lahan bersih, tanah dicangkul atau dibajak
dengan kedalaman 30 cm, selanjutnya diratakan. Setelah digembur dan diratakan
tanah dibuat menjadi bedengan dengan lebar sekitar 50 cm dan bedengan dibuat
memanjang ke arah timur-barat guna menerima sinar matahari yang optimal. Jarak
antar bedengan yang dipisahkan oleh parit saluran air dibuat sekitar 25-30 cm
dengan tinggi bedengan sekitar 25 cm.
2,5Penanaman
Jarak tanam antar lubang adalah
sekitar 15-20 cm, sedangkan jarak antar barisan 50 cm. Kemudian benih kapri
ditanam ke dalam lubang dan ditutup kembali dengan tanah. Benih kapri kelihatan
tumbuh 5 hari kemudian
2.6Pemeliharaan
Pengendalian gulma dilakukan dengan
penyiangan dua kali selama masa pertumbuhan pada saat tanaman berumur sekitar 3
minggu dan 6 minggu dengan bantuan kored atau dengan dicabut. Pemberian pupuk
kandang dilakukan 2-3 minggu sebelum tanam dengan dosis 10-15 ton per hektar
atau 1-1,5 kg/m2. Penyiraman tanaman sebaiknya dilakukan pada pagi
atau sore hari. Penggemburan tanah dilakukan untuk menggemburkan tanah yang
memadat di sekitar tanaman akibat siraman hujan dan penyinaran matahari.
Pemangkasan pucuk-pucuk kapri dilakukan sebanyak 2 kali yaitu setelah tanaman
berumur 3 dan 5 minggu. Tanaman kapri memiliki sulur dan tumbuh merambat, oleh
karena itu perlu ditambahkan tongkat penopang atau lanjaran untuk
merambatkan tanaman. Pemasangan lanjaran ini sebaiknya dilakukan pada saat
tanaman berumur 3 minggu atau bila tingginya sudah sekitar 15 cm. Lanjaran yang
digunakan dapat berupa bambu dengan panjang sekitar 150 cm dan ditancapkan di
samping tanaman. Perkiraan dosis dan waktu aplikasi pemupukan dapat dilihat
pada table berikut ini:
Umur/kg/ha/musim tanam
|
Urea
|
SP36
|
KCl
|
Sebelum Tanam
|
124
|
250
|
180
|
3 minggu setelah tanam
|
124
|
Pemupukan tambahan berupa pupuk daun
diberikan dengan cara penyemprotan pada permukaan bawah daun dan dilakukan pada
pagi atau sore hari pada umur 20-30 hari setelah tanam.
2.7Panen
Panen kapri polong muda dilakukan
ketika umur tanaman mencapai 60 hari, sedangkan biji kapri dengan polong penuh
dan warnanya masih hijau berumur sekitar 70 hari.
III . KESIMPULAN
Adapun
kesimpilan adalah sebagi berikut :
1. Tanaman
kacang kapri adalah tnaman sayuran yang mempunyai nilai ekonomis tinggi karena
harganya mahal dan tidak disemua pasar tradiaional ada penjualnya.
2. Tanaman
kacang kapri sanagt mudah melakukan budidaaya dan tidak ada tahapan bididaya
yang memerlukan perlakuan khusus.
Assalamualaikum saya ingin bertanya, berapa jumlah benih kacang kapri tang di tanam pada setiap lubang?
ReplyDelete