BUDIDAYA BAWANG PUTIH

                                                                                                                                                      I.            PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Bawang putih (Allium sativum L) selain merupakan jenis sayuran yang penting, juga, merupakan salah satu sumber pertumbuhan baru ekonomi dalam pembangunan pertanian. Bawangputih ini dianggap sebagai komoditas potensial terutama untuk subsitusi impor dan dalamhubungannya dengan penghematan devisa. Perkembangan terakhir (2006), impor bawang putih
indonesia berjumlah 295 ribu ton dengan nilai tidak kurang dari US$ 103 juta atau sebesar Rp 927milyar, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri.
Masalah yang dihadapi dalam budidaya bawang putih sampai saat ini adalah varietas bawang
. putih yang berkembang di indonesia umumnya memiliki potensi hasil yang jauh lebih rendahdibandingkan dengan potensi hasil bawang putih di daerah subtropis.
1.2    Tujuan
Adapun tujuan adalah sebagi berikut :
1.      Untuk menjadi petunjuk teknis bagi pelaku utama dan keluarganya dlam melaksanakan budidaya tanaman bawang putih.
2.      Memingkatkan produksi tanaman bawang putih menjadi optimal dan dapat memperbaiki pendapatan pelaku utama.





                                                                                                                           II.            BUDIDAYA BAWANG PUTIH
2.1 Pengolahantanah
Untuk mendapatkan hasil yang baik, pengolahan tanah yang akan ditanami bawang putih sangat penting supaya bawang yang ditanam tumbuh dengan subur. Pengolahan tanah yang harus dilakukan, meliputi penggemburan tanah, pembuatan bedengan, pengapuran tanah, terutaman untuk tanah yang bersifat asam, dan pemberian pupuk dasar. Penggemburan tanah. Tanaman bawang putih akan dapat tumbuh dengan baik apabila tanahnya gembur. Penggemburan bisa dilakukan dengan cangkul, bajak, atau traktor. Setelah itu siap dibuat bedengan-bedengan. Pembuatan bedengan. Hal pertama yang harus dilakuakn untuk pembuatan bedengan ialah dengan menggali tanah untuk parit atau saluran air. Ukuran dan kedalaman saluran sekitar 40 cm. tanah galian dari parit, disimpan di kiri kanan parit, dan digunakan untuk membuat bedengan. Panjang bedengan biasanya sekitar 300 m dengan lebar 80 cm dan tinggi 15-30 cm.
Pengapuran dilakukan bagi tanah yang sifat keasamannya cukup tinggi. Untuk memastikan apakah tanah perlu ditambah kapur atau tidak, perlu dilakukan pengukuran keasaman tanah dengan alat pHmeter. Kapur yang dipakai adalah kapur karbonat, kapur yang berasal dari batu kapur yang langsung digiling tanpa melalui proses pembakaran. Waktu yang baik untuk pengapuran tanah dilakukan 2-4 minggu sebelum dilakukan penanaman. Dan pemberian kapur sebaiknya dilakukan pada saat tidak terjadi hujan. Sebelum dilkaukan penanaman perlu dilkakukan pemupukan terlebih dahulu, pemupukan dasar ini dilakukan sebelum dilakukan penanaman sekitar seminggu sebelum ditanami

2.2 Pemilihanbibit
Pemilihan bibit yang berkualitas sangat penting, karena hasil dari bibit yang berkualitas akan memberikan hasil yang maksimal. Untuk mendapatkan bibit yang berkualitas biasanya para petani bawang putih memilih dua cara.
Pertaman, dengan cara membeli bibit, dengan cara ini pemilihan bibit cukup efektif dari segi waktu tidak harus menanam bibit sendiri yang membutuhkan waktu. Jika membeli bibit yang perlu diperhatikan adalah  ukuran umbinya, pilihlah ukuran umbi yang kecil atau yang sedang, selain harganya relative lebih murah penanganannya pun lebih mudah. Dan satu hal yang perlu diperhatikan dalam membeli bibit yaitu pilih yang sudah bersertifikat karena kualitasnya terjamin.Kedua, dengan bibit sendiri, pada pilihan kedua ini yang perlu diperhatikan adalah pilih bibit yang berasal dari pertumbuhan tidak cacat, sehat, normal, dan bebas penyakit.
Kebutuhan bibit untuk budidaya bawang putih tergantung luas area, ukuran bibit, dan jarak tanam. Jika jarak tanam yang dibuat antara 10-15cm, maka bibit yang dibutuhkan ±600.000 buah suing setiap hectare. Jika setiap suing beratnya 3 gram, bibit yang dibutuhkan sekitar 1.350-1.400 kg bawang putih setiap hectare.
Teknik menanam
Waktu tanam bawang putih sebaiknya dilakukan pada saat menjelang musim kemarau tiba, walaupun bawang putih memerlukan air yang banyak dalam kelangsungan hidupnya, namun kondisi tanah yang terlalu becek kurang baik bagi perkembangan bawang putih. Maka diusahakan penanaman bawang putih sebaiknya pada bulan April sampai Juni, dimana bulan-nulan tersebut sudah memasuki musim kemarau.
Cara menanam bawang putih, umbi bawang putih yang akan ditanam terlebih dahulu dipipil atau dipecah, untuk mempermudahnya umbi dijemur selama beberapa jam. Sebelum ditanami bedengan dibasahi terlebih dahulu, kemudian bibit yang berupa suing ditanam dilubang yang telah dipersiapkan. Lubang tanam jangan terlalu dalam supaya suing tidak terbenam semuanya, kedalaman suing yang ditanam sekitar 3-4 cm, agar tidak mudah busuk dan tidak mudah rebah.Posisi suing harus tegak lurus dan ujung suing menghadap ke atas, kalau terbalik tanaman akan tumbuh tidak sempurna. Setelah selesai penanaman kemudia permukaan tanah ditutupi dengan jerami untuk menjaga kondisi permukaan tanah.
2.3Pemeliharaantanaman
Pada postingan sebelumnya  dengan judul Budidaya Bawang Putih Dengan Tahap Cara Menanamnya kita membahas  langkah-langkah  penanaman dari mulai waktu tanam, bibit, pengolahan tanah, dan teknik penanaman. Nah di catatan kali ini kita akan membahas pemeliharaan tanaman
Untuk menghasilkan bawang putih seperti yang diharapkan, tentu perlunya pemeliharaan pada tanaman tersebut. Pemeliharaan yang harus dilakukan pada tanaman bawang putih diantaranya : penyiraman, penyiangan, penggemburan tanah, pemupukan, dan pengendalian hama penyakit.
• Penyiraman
Walaupun tanaman bawang putih tidak menyukai tanah yang becek namun tanaman ini sangat membutuhkan banyak air, terutama pada saat pembentukan umbi. Biasanya untuk memulai melakukan budidaya bawang putih yaitu pada saat musim kemarau. Dengan demikian pengairan sangat perlu untuk dilakukan.
Agar tanah yang berada di sekitar tanaman tidak mengalami kebecekan maka penyiraman bisa menggunakan embrat atau dengan menggenangi saluran air atau parit.
Frekuensi penyiraman perlu diperhatikan supaya tanaman tidak kekurangan air dan tidak juga sampai becek. Pada awal penanaman tanah diusahakan tetap basah selama 2-3 hari. Jika tanaman telah tumbuh dengan baik, pemberian air dapat dikurangi, dengan tempo seminggu sekali. Setelah umbi telah terbentuk, pengairan dapat dilakukan sepuluh hari sekali. Namun demikian, yang harus diperhatikan dalam pengairan ialah penyesuaian dengan kebutuhan dan memperhatikan kondisi.
•    Penyiangan dan penggemburan tanah
Penyiangan ialah mencabut atau membuang gulma. Penyiangan dilakukan untuk menghindari tumbuhan pengganggu atau gulma. Seperti rumput yang tumbuh disekitar tanaman apabila tidak dibersihkan maka dia akan menggambil makanan bawang putih yang sebelumnya kita berikan pada tanaman tersebut. Untuk itu gulma yang tumbuh disekitar tanaman harus segera dibuang. Selain pembuangan gulma, yang perlu dilakukan berikutnya yaitu penggemburan tanah. Biasanya tanah yang terlalu sering tertimpa air, baik air hujan maupun air siraman akan cepat memadat, dan hal itu akan menghambat sirkulasi udara. Pemadatan tanah tentunya akan berdampak pada terganggunya umbi bawang putih. Pembersihan gulma bisa dilakukan sekaligus penggemburan tanah, cuma yang harus diperhatikan jangan sampai akar dari tanaman terganggu, penyiangan cukup dilakuakn dua kali semasa tumbuh bawang.


2.5Pemupukan
Untuk menjaga hasil bawang yang optimal maka perlu dilakukan pemupukan. Karena kalau mengandalkan unsure hara yang ada di dalam tanah belum tentu mencukupi bagi pertumbuhan bawang putih.Unsure hara yang ditambahkan ialah nitrogen (N), kalium (K), dan fosfat (P). pemberian pupuk dilakukan dua tahap. Tahap pertama diberikan sebelum penanaman, dan tahap kedua diberikan  setelah penanaman.Jenis pupuk yang diberikan bisa berupa alami, seperti kompos, pupuk kandang, atau puppuk buatan, pemberian pun bisa dikombinasikan antara alami dan buatan. Namun untuk pemberian puppuk alami biasanya dilakukan pada tahap pertama.
2.6Panendanpascapanen
Ciri dan Umur Panen
, Bawang putih yang akan dipanen harus mencapai cukup umur. Tergantung  padavarietas dan daerah, umur panen yang biasa dijadikan pedoman adalah antara 90-120 hari. Ciri bawang putih yang siap panen adalah sekitar 50 prosen daun telah menguning/kering dan tangkai batang keras.
CaraPanen
Bawang putih didaratan rendah biasanya telah siap dipanen pada umur80–100hari tergantung keadaan kesuburan tanaman dilapangan.
Pengumpulan
, Setelah dipanen dilakukan pengumpulan dengan cara mengikatbatang semu bawang putih menjadiikatan-ikatan kecil dan diletakkan di atas anyaman daun kelapa sambil dikeringkan untuk menjagadari kerusakan dan mutunyatetapbaik.



                         III.            KESIMPULAN
Adapun kesimpuln adalah sebagai berikut :
1.      Tanaman bawang putih adalah tanaman umbi-umbian yang bernilai ekonomis .

2.      Pemasaran bawang tidak sulit karena disetiap pasar tradisional tersedia banyak bawang putih.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to " BUDIDAYA BAWANG PUTIH"

Post a Comment