Prediksi Erosi

Prediksi  Erosi
Prediksi erosi dari sebidang tanah adalah metode untuk memperkirakan laju erosi yang akan terjadi pada sebidang tanah bila pengelolaan dan konservasi tanah tidak mengalami gangguan dalam jangka waktu yang panjang.  Jika laju  erosi yang akan terjadi telah dapat diperkirakan, dan laju erosi yang masih dapat dibiarkan atau ditoleransi (soil loss tolerance) sudah dapat ditentukan, maka kebijaksanaan penggunaan tanah dan  tindakan konservasi tanah yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah, dan tanah dapat dipergunakan secara produktif dan lestari (Kironoto danYulistiyanto, 2000).
            Untuk menduga besarnya erosi dari suatau bidang tanah telah dikembangkan oleh Wischmeier & Smith (1978) suatu persamaan yang disebut dengan The Universal Soil Loss Equation  (USLE). Adapun rumus umum persamaan pendugaan besarnya erosi tersebut  adalah sebagai berikut :
A= R K L S C P         ……………………………………                    (1)
Dimana :
             A = Besarnya erosi tanah (Ton ha-1Th-1)
             R = Nilai indeks erosifitas hujan
             K = Faktor erodibilitas
             L = Panjang lereng (m)
             S = kemiringan lereng (%)
             C = Faktor tanaman
             P = Faktor tindakan manusia dalam pengawetan tanah

2.6.1.  Faktor  Erosivitas hujan (R)
            Menurut Arsyad (1989) sifat hujan yang sangat penting dalam mempengaruhi erosi adalah energi kinetikhujan yang merupakan penyebab pokok dalam penghancuran agregat tanah.  Energi kinetic tersebut dapat dihitung dari rumus dasar yaitu:
            Ek = 1/2 m.v2           ..........................................................................     (2)
Dimana:
Ek = energi kinetic hujan (g.m detik-2)
m = massa butir hujan (g)
v = kecepatan jatuh hujan (m detik-1)
Energi curah hujan itu mempengaruhi erosi, walaupun demikian hubungan lebih erat erosi didapat dengan menggunakan persamaan interaksi energi dan intensitas hujan (Wischmeier & Smith,1978 dilaporkan Arsyad, 2000).
Persamaan interaksi energi kinetik dalam intensitas maksimum 30 menit didapat dari hubungan:
            EI30 = E(I30 x 10 -2)…………………………………………………..   (3)
Dimana:
            E      = Energi kinetik selama pweriode hujan dalam ton m/ha
EI30  = Interaksi energi denganintensitas maksimum 30 menit
I30    =  Intensitas maksimum 30 menit dalam cm/jam
Bila tersedia  data curah hujan bulanan dari penakar hujan tidak otomatis, maka nilai erosivitas hujan bulanan dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Bols, 1978)  sebagai berikut:
            Rm  = 6,119 R1,21(HH)0,147(Pmax)0,53    …………….………………...     (4)
Dimana:
            Rm     = Erosivitas hujan bulanan
            R        = Curah hujan harian atau bulan dalam (cm)
            HH     = Jumlah hari hujan
            Pmax  = Curah hujan maksimum 24 jam dalam 1 bulan
            Lanvine (1989) dalam Asdak (1985) melaporkan bahwa bila mana data curah hujan harian maksimum pada bulan yang akan dihitung erosivitasnya tidak ada, dan hanya tersedia data hujan bulanan, maka dapat digunakan rumus:
Rm = 2.21Pm1.36    …………………………….............…. .........            (5)
Dimana:
            Rm   =  Erosivitas hujan bulanan

            Pm   =  Curah hujan bulanan (cm)

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Prediksi Erosi"

Post a Comment