Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

1.      Pengertian dan Karakteristik Wilayah Pesisir
Wilayah pesisir merupakan daerah pertemuan antara ekosistem darat dan laut, ke arah darat meliputi bagian tanah baik kering maupun yang terendam air laut, dan masih dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik laut seperti pasang surut, ombak, dan gelombang serta perembesan laut, sedangkan ke arah laut mencakup bagian perairan laut yang dipengaruhi oleh proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar dari sungai maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan, pembuangan limbah, perluasan pemukiman serta intensifikasi pertanian.
Wilayah pesisir memiliki beberapa karakteristik, yaitu : 1) wilayah pertemuan antara berbagai aspek kehidupan yang ada di darat, laut dan darat, sehingga bentuk wilayah pesisir merupakan hasil keseimbangan dinamis dari proses pelapukan (weathering) dan pembangunan ketiga aspek di atas; 2) berfungsi sebagai habitat dari berbagai jenis ikan, mamalia laut, dan unggas untuk tempat pembesaran, pemijahan dan mencari ikan; 3) wilayahnya sempit, tetapi memiliki tingkat kesuburan yang tinggi dan sumber zat organik penting dalam rantai makanan dan kehidupan darat dan laut; 4) memiliki gradien perubahan sifat ekologi yang tajam dan pada kawasan yang sempit akan dijumpai kondisi ekologi yang berlainan; dan 5) tempat bertemunya berbagai kepentingan pembangunan, baik pembangunan sektoral maupun regional serta mempunyai dimensi internasional.

2.      Permasalah masyarakat persisir
Saad (2006) mengatakan bahwa isu dan permasalahan pokok pengelolaan wilayah pesisir adalah kemiskinan masyarakat pesisir, konflik pemanfaatan ruang di wilayah pesisir dan laut, penurunan kualitas sumber daya alam dan lingkungan, potensi sumberdaya pulau-pulau kecil belum dimanfaatkan secara optimal, pengelolaan konservasi laut belum optimal, kepastian hukum belum terjamin sertabelum maksimalnya peranan lembaga kemasyarakatan di dalam pengelolaan dan pemanfaatan pesisir dan laut. Lebih lanjut dijelaskan penyebab kemiskinan masyarakat pesisir adalah lemahnya akses kepada lembaga keuangan resmi (terlilit utang dengan rentenir), belum adanya keberpihakan lembaga keuangan (persyaratan ketat dan tingkat kepercayaan rendah), lemahnya sistem dan manajemen usaha, dan lemahnya akses informasi iptek dan pasar.

3.      Pengertian dan Tujuan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
Pemberdayaan masyarakat diartikan sebagai upaya untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan kemampuan sendiri sehingga bebas dan mampu untuk mengatasi masalah dan mengambil keputusan secara mandiri. Definisi pemberdayaan (empower) menurut Merriam Webster and Oxford English Dictionary mengandung dua arti. Pengertian pertama adalah to give power or authority atau sebagai memberikan kekuasaan, mengalihkan kekuatan atau mendelegasikan otoritas ke pihak lain. Pengertian kedua, to give ability to or enable, diartikan sebagai upaya memberikan kemampuan atau keberdayaan.

Kurniawan, (2006) mengatakan pemberdayaan adalah suatu proses perubahan dengan menempatkan kata kreatif dan prakarsa masyarakat yang sadar diri dan terbina sebagai titik tolak. Lebih lanjut dikatakan pemberdayaan mengandung dua unsur pokok yaitu kemandirian dan partisipasi. Kemandirian adalah proses kebangkitan kembali dan pengembangan kekuatan pada diri manusia yang mungkin sudah hilang karena ketergantungan, eksploitasi dan sub ordinasi yang mencakup kemandirian material, intelektual dan manajemen.
Sedangkan partisipasi adalah proses aktif, inisiatif diambil oleh masyarakat
sendiri, dengan menggunakan sarana dan proses (lembaga dan mekanisme) dimana mereka dapat menegaskan kontrol secara selektif. Partisipasi masyarakat dapat berupa partisipasi pasif, yaitu masyarakat dilibatkan dalam tindakan dalam kegiatan yang telah dirancang oleh orang lain dan dikontrol oleh orang lain, serta partisipasi aktif, yaitu proses pembentukan kekuatan untuk keluar dari masalah mereka sendiri dengan cara merefleksikan atas tindakan mereka sebagai subjek yang sadar untuk mengambil keputusan untuk bertindak sendiri.

            Upaya untuk mengentaskan kemiskinan yang diharapkan mampu untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat miskin tentunya perlu dikaji dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti pelibatan aktif masyarakat sebagai penerima kebijakan dalam suatu kerangka participatory rural apparaisal (PRA). Penumbuhan partisipasi ini sangat penting mengingat masyarakatlah yang secara langsung melaksanakan dan merasakan hasil program yang digulirkan. Partisipasi ini dapat dikembangkan melalui berbagai institusi lokal yang kuat dan benarbenar mampu mewakili kepentingan masyarakat desa.


Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Pemberdayaan Masyarakat Pesisir"

Post a Comment