Pemangkasan Kakao


a.      Latar Belakang Permasalahan 
            Tanaman Coklat (kakao) merupakan salah satu komoditi perkebunan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Hasil tanaman coklat berbentuk biji, sebagai bahan baku industri minuman dan makanan, bahkan juga sebagi bahan baku industri     kosmetika dan obat-obatan.
            Didesa Alue Iet terdapat 4 Ha luas penanaman coklat yang tersebar di lahan-lahan Pekarangan dan lahan kebun. Produksi coklat  mencapai 4.200 Kg. Dalam usaha meningkatkan produksi coklat, maka tindakan pemeliharaan perlu diperhatikan antara lain “pemangkasan”.
            Pemangkasan merupakan salah satu teknik pemeliharaan tanaman coklat (kakao) yang tidak kalah petingnya dalam upaya peningkatan produksi. Untuk itu pengetahuan dan ketrampilan petani tentang pemangkasan tanaman coklat perlu ditingkatkan.

b.  Tujuan Pemangkasan
     Pada dasarnya tujuan pemangkasan tanaman coklat (kakao) adalah :
1.    Membentuk pohon dengan kerangka pohon yang baik, sehingga memberikan pohon           yang cabang-cabangnya tersusun teratur dengan pembuahan tanaman seimbang.
2.    Mengatur kelembaban udara dalam kebun untuk mencegah timbulnya jamur.
3.    Mengatur penimbunan zat makanan di dalam tanaman.
4.    Menghilangkan bagian-bagian yang tidak diinginkan, misalnya tunas air      (wiwilan), cabang yang sakit atau kering.
5.    Mengatur sinar / cahaya yang masuk sehingga cabang-cabang cukup mendapat sinar matahari yang diperlukan untuk proses assimilasi dan merangsang pembungaan sehingga diperoleh produksi yang tnggi.
6.    Untuk mendapatkan sirkulasi udara yang baik dan lancar.

c.  Rekomendasi  ( Arahan/Bimbingan )
    1. Pemangkasan Bentuk
            Pemangkasan ini bertujuan untuk membentuk kerangka tanaman yang luas, sehat dan seimbang. Dilakukan pada tanaman yang berumur 8-12 bulan atau setelah keluarnya “Jorquetto” (perapatan cabang) dan pada awal musim hujan.
Pemangkasan bentuk meliputi pemangkasan cabang skunder.
    a.     Pemangkasan cabang primer
    -       Pemangkasan ini dilakukan pada cabang-cabang primer yang pertumbuhannya                   kurang baik (jelek) hingga tinggi 3-4 cabang primer yang kuat dan          sehat untuk                  dipelihara.
    -       Cabang-cabang primer yang letaknya mendatar, tariklah dengan tali keatas                         membentuk sudut 60o dengan bidang tegak.
    -       Cabang-cabang primer yang tumbuh terlalu panjang dan menggantung        dipotong  ujungnya agar tumbuh ke atas.
    -       Jorguette (perapatan cabang) di usahakan terbentuk pada ketinggian 105-160         cm.
    -       Buanglah tunas air (wiwilan) yang tumbuh mulai dari perapatan cabang      sampai permukaan tanah, sehingga batang bersih.
    b.     Pemangkasan cabang sekunder
     -      Cabang sekender yang tumbuh pada cabang primer sejauh 30-60 cm dari                            prapatan cabang di buang/di potong
     -      Aturlah cabang-cabang sekunder agar letak terselang seling pada cabang                             primer
     2. Pemangkasan Pemeliharaan
            Pemangkasan ini bertujuan untuk mempertahankan bentuk pohon yang telah mengalami pemangkasan bentuk dan untuk mengatur keseimbangan percabangan pada masing-masing cabang primer, yang dilakukan secara berkala pada setiap 2-3 minggu dengan cara:
-          Memotong cabang yang menggantung
-          Memotong cabang yang terserang hama dan penyakit
-          Memotong cabang yang telah rapat
      -     Membuang cabang yang arah tumbuhnya berlawan dengan arah pertumbuhan                     cabang normal.

     3. Pemangkasan Produksi
Pemangkasan ini dilakukan pada tanaman yang sudah berproduksi, yaitu untuk mencegah terganggunya pembuahan. Pelaksanaannya merupakan pemangkasan pemeliharaan pada tanaman yang produktif.
     4. Pemangkasan rehabilitasi/peremajaan
            Dilakukan pada tanaman muda maupun pada tanaman yang sudah berproduksi yaitu untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada tanaman. Kerusakan tanaman dapat terjadi akibat dari tiupan angin yang kencang ataupun serangan Helopeltis.

            Dalam pelaksanaannya harus diperhitungkan sesuai dengan kerusakan yaitu:
a.         Kerusakan tajuk tanaman
-          Mmemotong cabang-cabang yang rusak untuk merangsang pertumbuhan tunas baru
-          Setelah rimbun, dilakukan pemangkasan bentuk sesuai dengan keaadaan tanaman tersebut.
b.         Kerusakan seluruh tanaman
Tanaman yang mengalami kerusakan berat, maka perlu dilakukan regenerasi dengan cara:
-          Membiarkan tumbuh 3-4 tunas air(wiwilan) pada batang dekat permukaan tanah
-          Setelah 2-3 minggu, pilihlah satu tunas air yang pertumbuhannya baik untuk dipelihara
-          Pohon yang rasak ditebang secara berangsur-angsur
-          Setelah tanaman muda tersebut berkembang baik maka dilakukan pemangkasan bentuk dan pemeliharaan sebagaimana mestinya.
            Alat memangkas
            Alat yang digunakan untuk memangkas adalah:
-          Gunting seng
-          Gergaji serong
            Setiap pemangkasan harus diolesi dengan Tb-192, agar tidak terjadi infeksi     pada tanaman.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Pemangkasan Kakao "

Post a Comment