Indonesia
merupakan negara yang memiliki sumberdaya alam yang melimpah. Kekayaan
sumberdaya alam tersebut salah satunya tercurah pada sektor pertanian. Berbagai
macam komoditas pertanian penting terdapat di Indonesia, baik yang berupa
komoditas tanaman bahan pangan, perkebunan, holtikultura, tanaman hias, maupun
tanaman industri.
Pembangunan
pertanian dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas hasil
pertanian yang mendukung tercapainya kesejahteraan dan peningkatan pendapatan
masyarakat. Untuk mendukung pembangunan pertanian diperlukan adanya kemudahan
akses informasi kepada para pelaku usaha di bidang agribisnis. Informasi yang
tersedia harus aktual, akurat, dan jelas. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan
adalah tentang teknik berkomunikasi, yang meliputi sumber informasi
(komunikan), informasi itu sendiri, media, dan kemudahan akses informasi oleh
para pelaku usaha agribisnis. Sumber informasi adalah pihak/institusi/lembaga yang
menghasilkan, mengolah, dan menyediakan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Selain itu informasi tersebut hendaknya mudah dipahami dan
digunakan oleh para pelaku usaha agribisnis.
Pembangunan
agribisnis tanaman hias merupakan salah satu sumber pertumbuhan ekonomi
nasional dari sektor pertanian. Agar dapat mengembangkan usahanya, para pelaku
usaha agribisnis tanaman hias memerlukan informasi tentang agribisnis modern
untuk meningkatkan kemampuan manajemen usaha pertaniannya dengan baik dan dapat
menghasilkan produk yang berdaya saing dengan usaha yang se-efisien mungkin.
Kebutuhan informasi sangat penting dalam menjalankan usaha agribisnis dan tidak
kalah penting dengan faktor produksi utama seperti: lahan, tenaga kerja, dan
modal.
Akhir-akhir
ini tanaman hortikultura mendapatkan perhatian besar dari pemerintah. Terbukti
tanaman hortikultura dimasukkan dalam subsektor tanaman pangan, sehingga
sekarang ini ada subsektor tanaman pangan dan hortikultura. Tanaman
hortikultura memperoleh perhatian besar karena telah membuktikan dirinyasebagai
komoditas yang dapat dipakai sebagai sumber pertumbuhan baru di sektor pertanian
(Soekartawi, 1996).
Tanaman
hias Indonesia mempunyai prospek usaha yang cerah. Indonesia masih berpeluang
besar untuk mengisi pasar dunia mengingat potensi sumberdaya genetik, sumber
daya alam dan ketersediaan teknologi yang cukup menggembirakan. Perhatian
masyarakat Indonesia terhadap tanaman hias tropis semakin meningkat dari tahun
ke tahun sejalan dengan perkembangan preferensi pasar. Minat masyarakat untuk
menanam tanaman hias secara komersial juga semakin besar. Hal itu menjadikan
suatu peluang dan sekaligus tantangan bagi pengembangan industri tanaman hias
di Indonesia (Sari, et all., 2008).
Komoditas
hortikultura yang terdiri dari tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias, dan
tanaman obat, merupakan komoditas yang sangat prospektif untuk dikembangkan
mengingat potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, ketersediaan teknologi,
serta potensi serapan pasar di dalam negeri dan pasar internasional yang terus
meningkat (Hanani et all., 2003).
Berbagai
macam tanaman hias umumnya ditanam untuk menghijaukan dan mempercantik taman
maupun sebagai tanaman hias dalam pot yang ditempatkan di meja atau areal
sekitar rumah, perkantoran, hotel, restoran, dan apartemen. Tanaman hias yang
ditanam di lingkungan sekitar rumah atau taman adalah jenis tanaman yang mempunyai
keindahan pada daun selain kemampuannya untuk berbunga. Sementara itu, tanaman
hias yang ditanam dalam pot umumnya dipilih dari jenis yang mempunyai kemampuan
berbunga dan dapat sebagai penghias ruangan (Endah, 2002).
Keberadaan
tanaman hias dalam taman akan membuat suasana menjadi lebih hijau, memperindah
komposisi warna lingkungan sekitar, serta membuat lebih semarak. Sedangkan
tanaman hias dalam ruangan secara alami dapat memerangi “Sick Building
Syndrome”, dimana tanaman tersebut berguna untuk membersihkan udara di dalam
ruangan dengan kemampuannya dalam menyerap zat-zat berbahaya di udara dalam
ruangan. Keindahan tanaman hias dalam ruangan menimbulkan gairah dan semangat
dalam bekerja. Selain hal tersebut, tanaman hias digunakan sebagai salah satu
komponen dalam dekorasi ruangan untuk acara-acara tertentuseperti acara
perkawinan, seminar, rapat, pameran, atau berbagai acara seremonial maupun non
seremonial (Endah, 2002).
Pengembangan
komoditas hortikultura mempunyai karakteristik sendiri karena memiliki tujuan
utama produksi adalah untuk dijual, bukan untuk dikonsumsi sendiri. Oleh karena
itu, pembangunan hortikultura harus dilaksanakan secara komersial, berorientasi
pasar dan dikelola secara profesional, dengan skala ekonomi yang menguntungkan
(Departemen Pertanian, 2006).
Secara
mikro, pentingnya hortikultura bukan saja mampu meningkatkan pendapatan pelaku
agribisnis tanaman hias dan pendapatan daerah produsen hortikultura, tetapi
agribisnis atau agroindustri hortikultura ini pun mampu menyerap tenaga kerja,
memunculkan industri baru, sehingga hortikultura diyakini mampu dijadikan
sumber pertumbuhan di sektor pertanian (Soekartawi, 1994).
0 Response to "Pengembangan komoditas hortikultura"
Post a Comment