Budidaya Kedele

A.LATAR BELAKANG    
Kedele merupakan tanaman palawija, yang oleh kebanyakan petani masih dibudidayakan secara tradisional. Saat ini tanaman kedele bukan lagi tanaman sampingan, tetapi sudah merupakan tanaman strategis dalam ekonomi sosial.
           Hal ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan komoditas kedele sebagai bahan pangan, pakan ternak dan industri. Permintaan kedele terus meningkat, karena didorong oleh meningkátnya industri tahu, tempe, kecap dan pakan ternak. Selama ini peningkatan produksi dalam negeri belum dapat mengimbangi kebutuhan yang terus bertambah, sehingga impor  kedele meningkat

B.TUJUAN/MAMFAAT.   
Untuk ini, pemerintah telah mengatasi hal tersebut secara perlahan - lahan yaitu mengupayakan peningkatan produksi kedele melalui Intensifikasi dan Ekstensifikasi. Diharapkan dengan program ini dapat memperkecil kesenjangan antara kebutuhan nasional dan produksi yang dicapai, sehingga tidak setiap tahun Indonesia tergantung pada kedele impor.     
            Dengan mengusahakan tanaman kedele sebagai tanaman sela, secara tidak langsung petani melakukan diversifikasi usaha tani dan sekaligus dapat meningkatkan produksi kedele, sehingga dapat mengurangi impor, disamping itu, juga dapat meningkatkan pendapatan petani.




C.REKOMENDASI ( ARAHAN/BIMBINGAN )           
Dalam memanfaatkan lahan untuk penanaman kedele diantara tanaman kelapa, tanah tidak perlu diolah. Untuk ini yang diperlukan mulsa (penutup tanah) yang berasal dari sisa - sisa tanaman semusim sebelumnya, seperti Jerami padi, batang kacang - kacangan. Mulsa dibiarkan menutupi permukaan tanah untuk melindungi tanah dari pukulan air hujan, dan juga untuk menciptakan adanya mikro organisme yang mendukung pertumbuhan tanaman.            
            Tanah dibiarkan tidak dicangkul, kecuali alur kecil atau lubang tugal untuk penempatan benih dan pupuk. Sebelum tanam, gulma dibersihkan dengan menggunakan herbisida yang sifatnya mudah terdekomposisi, harganya relatif murah dan tidak menimbulkan, polusi. Gulma disemprot dengan dosis 2 - 3 liter herbisida Glifosfat perhektar. Herbisida ini biasa digunakan dan biasa dipakai di area perkebunan/dengan merk dagang Roundup.        
            Herbisida ini efektif untuk membasmi lalang dan memiliki spektrum pembasmi gulma yang luas.  

Ill. PENANAMAN   
            Penanaman dapat dilakukan 2 - 3 hari setelah penyemprotan gulma lahan yang digunakan untuk menanam kedele, jarak dan pohon kelapa 1.5 - 2 meter. Penanaman kedele dilakukan dengan cara tugal atau ditanam dalam alur tanah yang dibuat sesuai dengan barisan tanaman.        
Setelah benih ditanam, lubang/alur ditutup kembali dengan tanah tanpa dipadatkan.
Jarak tanam yang digunakan untuk kedele yang varitasnya kurang bercabang yaitu 30 x 15 cm, dan untuk varitas yang bercabang banyak 40 x 20 cm, dengan jumlah 2 biji perlubang.
Penyulaman dilakukan pada hari ke 4 dan ke 7 setelah tanam, jika ada yang tidak tumbuh.
            Untuk daerah yang baru pertama - tama menanam kedele, sebelumnya ditanam/ditugal, benih terlebih dahulu dengan legin.  
Caranya
-    biji kedele dibasahi dengan air secukupnya sampai lembab (ukuran 1 liter air untuk 10 Kg         benih).
     Air yang dipakai untuk membasahi harus diberi zat perekat yaitu dapat digunakan larutan         gula 1 %.        
-    Campurkan legin pada biji yang telah dibasahi hingga merata.    
     Pencampuran dilakukan ditempat yang teduh. Jumlah legin yang diberikan 37,5 gr untuk 10     Kg benih.       
-    Biji yang telah dicampur dengan legin, dikering  anginkan sebentar dan tidak boleh kena          cahaya matahari langsung (ditempat yang teduh), kemudian biji segera ditanam dan jangan ditunda lebih dari 6 Jam.



    

IV. PEMUPUKAN  
     Untuk mendapatkan produksi kedele yang tinggi diperlukan hara mineral dalam jumlah cukup dan seimbang terutama unsur N,P,K.           

     Dosis pupuk yang digunakan:   
            Urea : 50 - 100kg/ha  
            TSP  : 50 Kg/ha          
            KCL : 50 Kg/ha         
     Pemupukan dilakukan 2 kali yaitu:      
            1. Sebagai pupuk dasar          
               Pada tanah yang tidak diolah pemupukan dilakukan pada umur tanaman 3 - 5 hari
                setelah tanam, dengan cara memasukkan kedalam lubang disamping tanaman dengan
               jarak 7 - 10 cm.                   
               Jumlah pupuk yang diberikan yaitu 2/3 bagian Urea dan pupuk TSP semuanya.
            2. Pupuk susulan
Diberikan pada umur 20 - 30 hari sesudah tanam (menjelang saat berbunga)      
Pupuk diberikan dengan cara menempatkan dalam lubang disamping tanaman dengan jarak 10 cm. Jumlah pupuk yang diberikan 1/3 bagiar Urea dan pupuk KCL semuanya.

V. PENGENDALIAN HAMA       
            1. Hama Penggerek Polong
                Hama ini merusak polong, dapat dikendalikan dengan cara disemprot azodrin 15 WSC,                 Agrothion 40 EC, dengan dosis 2 cc/l air secara merata.       
       2. Ulat Grayak
                Ulat ini merusak daun, dapat diberantas/dikendalikan dengan cara disemprot Dursban   
    20 EC, Thiodan 40 EC, dengan dosis 2 cc/l air secara merata.
            3. Ulat Jengkal
                UIat ini merusak daun, dapat disemprot dengan Thiodan 35 EC Hostathion 40 EC,  
    dengan dosis 2 cc/l air secara merata          

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Budidaya Kedele"

Post a Comment