BUDIDAYA KELAPA SAWIT

SYARAT TUMBUH
            Lama penyinaran matahari yang baik untuk kelapa sawit antara 5-7 jam/hari. Tanaman ini memerlukan curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm, temperature  optimal 24-28oC. Ketinggian tempat yang ideal untuk sawit antara 1-500 m dpl (di atas permukaan laut). Kelembaban optimum yang ideal untuk tanaman sawit sekitar 80-90% dan kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan.
            Kelapa sawit dapat tumbuh pada jenis tanah Podzolik, Latosol, Hidromorfik  Kelabu, Alluvial atau Regosol, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai. Tingkat keasaman (pH) yang optimum untuk sawit adalah 5,0- 5,5. Kelapa sawit menghendaki tanah yang gembur, subur, datar, berdrainase (beririgasi) baik dan memiliki lapisan solum cukup dalam (80 cm) tanpa lapisan padas. Kemiringan lahan pertanaman kelapa sawit sebaiknya tidak lebih dari 15o.

TEKNOLOGI BUDIDAYA
Bahan Tanam
            Penyediaan benih dilakukan oleh balai-balai penelitian kelapa sawit, terutama oleh Marihat Research Station dan Balai Penelitian Perkebunan Medan (RISPA). Balai-balai penelitian tersebut mempunyai kebun induk yang baik dan terjamin dengan pohon induk tipe Delidura dan pohon bapak tipe Pisifera terpilih.      Kelapa sawit memiliki banyak jenis, berdasarkan ketebalan cangkangnya kelapa sawit dibedakan menjadi Dura, Pisifera dan Tenera. Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dianggap dapat memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besar-besar dan kandungan minyak berkisar 18%. Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang namun bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul persentase daging per buahnya dapat mencapai 90% dan kandungan minyak pertandannya dapat mencapai 28%.
Pengecambahan Benih
            Tahapan pekerjaan dalam pengecambahan benihsebagai berikut:
1.         Buah dikupas untuk memperoleh benih yang terlepas dari sabutnya.            Pengupasan buah kelapa sawit dapat menggunakan mesin pengupas.
2.         Benih direndam dalam ember berisi air bersih selama 5 hari dan setiap hari air harus diganti dengan air yang baru.
3.         Setelah benih direndam, benih diangkat dan dikering anginkan di tempat    teduh selama 24 jam dengan menghamparkannya setebal satu lapis biji      Kadar air dalam biji harus diusahakan agar tetap sebesar 17%.
4.         Selanjutnya benih disimpan di dalam kantong plastic berukuran panjang     65 cm yang dapat memuat sekitar 500 sampai 700 benih. Kantong plastik          ditutup rapat-rapat dengan melipat ujungnya dan merekatnya. Simpanlah       kantong-kantong plastik tersebut dalam peti berukuran 30 cm x 20 cm x 10            cm, kemudian letakkan dalam ruang pengecambahan yang suhunya 39 0C.
5.         Benih diperiksa 3 hari sekali (2 kali per minggu) dengan membuka   kantong plastiknya dan semprotlah  (gunakan hand mist sprayer) agar       kelembaban sesuai dengan yang diperlukan yaitu antara 21- 22% untuk             benih Dura dan 28-30% untuk Tenera. Contoh benih dapat diambil untuk   diperiksa kelembabannya.
6.         Bila telah ada benih yang berkecambah, segera semaikan pada pesemaian    perkecambahan.
7.         Setelah melewati masa 80 hari, keluarkan kantong dari peti di ruang            pengecambahan dan letakkan di tempat yang dingin. Kandungan air harus      diusahakan tetap seperti semula. Dalam beberapa hari benih akan             mengeluarkan tunas kecambahnya. Selama 15-20 hari kemudian sebagian   besar benih telah berkecambah dan siap dipindahkan ke persemaian perkecambahan (prenursery ataupun nursery). Benih yang tidak             berkecambah dalam waktu tersebut di atas sebaiknya tidak digunakan        untuk bibit.


Penyemaian
            Tahapan pekerjaan dalam penyemaian benih meliputi:
1.         Benih yang sudah berkecambah disemai dalam polybag kecil, kemudian     diletakkan pada bedengan-bedengan yang lebarnya 120 cm dan panjang            bedengan secukupnya.
2.         Ukuran polybag yang digunakan adalah 12 cm x 23 cm atau 15 cm x 23     cm (lay flat).
3.         Polybag diisi dengan 1,5-2,0 kg tanah atas yang telah diayak. Tiap polybag            diberi lubang untuk drainase.
4.         Kecambah ditanam sedalam ± 2 cm dari permukaan tanah dan berjarak 2    cm.
5.         Setelah bibit dederan yang berada di prenursery telah berumur 3-4 bulan     dan berdaun 4-5 helai, bibit dederan sudah dapat dipindahkan ke             pesemaian bibit (nursery).
6.         Keadaan tanah di polybag harus selalu dijaga agar tetap lembab tapi tidak becek. Pemberian air pada lapisan atas tanah polybag dapat menjaga      kelembaban yang dibutuhkan oleh bibit.
7.         Penyiraman dengan sistem springkel irrigation sangat membantu dalam      usaha menghasilkan kelembaban yang diinginkan dan dapat melindungi          bibit terhadap kerusakan karena siraman.
8.         Untuk penanaman bibit pindahan dari dederan dibutuhkan polybag yang    lebih besar, berukuran 40 cm x 50 cm atau 45 cm x 60 cm (lay flat), tebal           0,11 mm dan diberi lubang pada bagian bawahnya untuk drainase.
9.         Polybag diisi dengan tanah atas yang telah diayak sebanyak 15-30 kg/polybag, disesuaikan dengan lamanya bibit yang akan dipelihara       (sebelum dipindahkan) di
            pesemaian bibit.

10.       Bibit dederan ditanam sedemikian rupa sehingga leher akar berada pada     permukaan tanah polybag besar dan tanah sekitar bibit dipadatkan agar          bibit berdiri tegak. Bibit pada polybag besar kemudian disusun di atas             lahan yang telah diratakan, dibersihkan dan diatur dengan hubungan           sistem segitiga sama sisi dengan jarak misalnya 100 cm x 100 cm x100            cm.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "BUDIDAYA KELAPA SAWIT "

Post a Comment