I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Nanas merupakan tanaman buah berupa
semak yang memiliki nama ilmiah Ananas comosus. Memiliki nama daerah
danas (Sunda) dan neneh (Sumatera). Dalam bahasa Inggris disebut
pineapple dan orang-orang Spanyol menyebutnya pina. Nanas berasal dari
Brasilia (Amerika Selatan) yang telah di domestikasi disana sebelum masa
Colombus. Pada abad ke-16 orang Spanyol membawa nanas ini ke Filipina
dan Semenanjung Malaysia, masuk ke Indonesia pada abad ke-15, (1599). Di
Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman pekarangan, dan meluas dikebunkan
di lahan kering (tegalan) di seluruh wilayah nusantara. Tanaman ini kini dipelihara
di daerah tropik dan sub tropik.
Luas panen nanas di Indonesia +
165.690 hektar atau 25,24% dari sasaran panen buah-buahan nasional (657.000
hektar). Beberapa tahun terakhir luas areal tanaman nanas menempati urutan
pertama dari 13 jenis buah-buahan komersial yang dibudidayakan di Indonesia.
1.2
Tujuan
Adapun
tujuan adalah sebagi berikut :
1. Untuk
menjadi petunjuk teknis bagi pelaku utama dan keluarganya dalam melakukan
budidaya nanas.
2. Untuk
merubah produksi nanas menjadi optimal dan merubah pendapatan pelaku utama dan
keluarganya menjadi lebih baik.
II. BUDIDAYA NANAS
2.1 Syarat
Tumbuh
Nanas tumbuh pada daerah dataran rendah dengan ketinggian
100-200 m di atas permukaan laut. Di daerah dataran tinggi, tanaman ini masih
dapat tumbuh sampai ketinggian 1200 m dpl. Pertumbuhan optimum tanaman
nanas antara 100-700 m dpl.
Derajat keasaman yang cocok adalah dengan pH 4,5-6,5.
Tanah yang banyak mengandung kapur (pH lebih dari 6,5) menyebabkan tanaman
menjadi kerdil dan klorosis. Sedangkan tanah yang asam (pH 4,5 atau lebih
rendah) mengakibatkan penurunan unsur Fosfor, Kalium, Belerang, Kalsium,
Magnesium, dan Molibdinum dengan cepat.
2.2 Teknik
Perbanyakan Tanaman.
Cara perbanyakan bibit tanaman nanas yang akan ditulis
disini adalah dari bibit tunas batang dan dari stek.
1. Bibit Tunas Batang. Adapun cara pembibitan
dari tunas batang adalah sebagai berikut : 1). Memilih tunas batang yang akan
digunakan untuk pembibitan. Tanaman nanas dalam keadaan sedang berbuah atau
telah dipanen. Tunas batang yang baik adalah panjang 30-35 cm. 2). Kemudian
memotong daun-daun dekat pangkal pohon, untuk mengurangi penguapan dan
mempermudah pengangkutan, setelah itu biarkan selama beberapa hari di tempat
teduh dan bibit siap angkut ke tempat penanaman langsung segera ditanam.
2. Bibit Nanas dari Stek. Adapun cara pembibitan
dari stek adalah sebagai berikut : 1). Memotong batang nanas yang sudah dipanen
buahnya sepanjang 2,5 cm. 2). Membelah potongan menjadi 4 bagian yang
mengandung mata tunas 3). Potongan-potongan tersebut disemaikan dalam media
pasir bersih 4). Setelah 3,5 bulan, bibit akan mencapai ketinggian 25-35 cm.
maka bibit bisa langsung ditanam di kebun
2.3
Pembibitan Tanaman.
Adapun
tahap-tahap pembibitan tanaman nanas adalah sebagai berikut :
1). Persemaian Tanaman.
Persemaian
untuk nanas memerlukan perlakuan khusus. Langkah dalam menyiapkan media semai
dalam bak persemaian berupa tepung (misalnya Rootone) pada permukaan belahan
batang untuk mempercepat pertumbuhan akar. Belahan batang pada bak persemaian
disemaikan sedalam 1,5 – 2,5 cm dan jarak tanam 5-10 cm. Kondisi media
persemaian dijaga agar tetap lembab dan sirkulasi udara baik, dengan menutup
bak persemaian dengan lembar plastic tembus cahaya (bening). Stek batang nanas
dibiarkan bertunas dan berakar. Tempat persemaian baru yang medianya disuburkan
dengan pupuk kandang disiapkan. Campuran media berupa tanah halus, pasir dan
pupuk kandang halus (1:1:1) atau pasir dengan pupuk kandang halus (1:1).
Langkah terakhir adalah memindahtanamkan bibit nanas dari persemaian
perkecambahan ke persemaian pembesaran bibit.
2). Pemindahan Bibit
Pemindahan bibit dapat dilakukan jika ukuran tinggi
bibit mencapai 25-30 cm atau berumur 3-5 bulan
2.4. Persiapan
lahan.
Pembentukan bedengan dapat dilakukan bersamaan dengan
pengolahan tanah untuk kedua kalinya yang sesuai dengan sistem tanam yang
dipakai. Sistem petakan cukup dengan cara meratakan tanah, kemudian di
sekililingnya dibuat saluran pemasukan dan pembuangan air. Sistem bedengan
dilakukan dengan cara membuat bedengan-bedengan selebar 80-120 cm, jarak antar
bedengan 90-150 cm atau variasi lain sesuai dengan sistem tanam. Tinggi petakan
atau bedengan adalah antara 30-40 cm. Pengapuran Dosis kapur disesuaikan dengan
pH tanah, namun umumnya berkisar antara 2-4 ton/ha. Bila tidak turun hujan,
setelah pengapuran segera dilakukan pengairan tanah agar kapur cepat melarut.
2.5 Penanaman
Ø Pembuatan
Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam pada jarak tanam yang dipilih
sesuai dengan system tanam. Ukuran lubang tanam: 30 x 30 x 30 cm. Untuk membuat
lubang tanam digunakan pacul, tugal atau alat lain.
Ø Cara
Penanaman
Penanaman yang baik dilakukan pada awal musim hujan.
Langkah-langkah yang dilakukan: (1) membuat lubang tanam sesuai dengan jarak
dan sistem tanam yang dipilih; (2) mengambil bibit nanas sehat dan baik dan
menanam bibit pada lubang tanam yang tersedia masing-masing satu bibit per
lubang tanam; (3) tanah ditekan/dipadatkan di sekitar pangkal batang bibit
nanas agar tidak mudah roboh dan akar tanaman dapat kontak langsung dengan air
tanah; (4) dilakukan penyiraman hingga tanah lembab dan basah; (5) penanaman bibit
nanas jangan terlalu dalam, 3-5 cm bagian pangkal batang tertimbun tanah agar
bibit mudah busuk.
2.6Pemeliharaan
Tanaman
Ø Penjarangan
dan Penyulaman
Penjarangan nanas tidak dilakukan karena tanaman nanas
spesifik dan tidak berbentuk pohon. Kegiatan penyulaman nanas diperlukan, sebab
ceding-ceding bibit nanas tidak tumbuh karena kesalahan teknis penanaman atau
faktor bibit. Penyiangan diperlukan untuk membersihkan kebun nanas dari rumput
liar dan gulma pesaing tanaman nanas dalam hal kebutuhan air, unsur hara dan
sinar matahari.
Ø Pembubunan
Pembubunan diperlukan dalam penanaman nanas, dilakukan
pada tepi bedengan yang seringkali longsor ketika diairi. Pembubunan sebaiknya
mengambil tanah dari selokan atau parit di sekeliling bedengan, agar bedengan
menjadi lebih tinggi dan parit menjadi lebih dalam, sehingga drainase menjadi
normal kembali. Pembubunan berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah dan akar
yang keluar di permukaan tanah tertutup kembali sehingga tanaman nanas berdiri
kuat.
Ø Pemupukan
Pemupukan dilakukan setelah tanaman berumur 2-3 bulan
dengan pupuk buatan. Pemupukan susulan berikutnya diulang tiap 3-4 bulan sekali
sampai tanaman berbunga dan berbuah. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan
adalah:
Pupuk
tunggal berupa campuran ZA, TSP, atau SP-36 dan KC, Dosis anjuran 1: ZA 100 kg
+ TSP atau SP-36 60 kg + KCl 50 kg per hektar. Pupuk susulan diulang setiap 4
bulan sekali dengan dosis yang sama 2. Dosis anjuran 2: mulai umur 3 bulan
setelah tanam dipupuk dengan ZA 125 kg atau urea 62,5 kg + TSP atau SP-36 75
kg/ha. Pada umur 6 Bulan dipupuk kandang 10 ton/ha. Cara pemberian pupuk
dibenamkan/dimasukkan ke dalam parit sedalam 10-15 cm diantara barisan tanaman
nanas, kemudian tutup dengan tanah. Cara lain: disemprotkan pada daun terutama
pupuk Nitrogen dengan dosis 40 gram Urea per liter atau ± 900 liter larutan
urea per hektar.
2.7 Pengendalian Hama dan Penyakit
Ø Penggerek
buah (Thecla basilides Geyer)
Kupu-kupu berwarna coklat dan kupu-kupu betina
meletakkan telurnya pada permukaan buah, kemudian menetas menjadi larva; bentuk
larva pada bagian tubuh atas cembung, bagian bawah datar dan tubuh tertutup
bulu-bulu halus pendek. Menyerang buah dengan cara menggerek/melubangi daging
buah; buah nanas yang diserang hama ini berlubang dan mengeluarkan getah, kemudian
membusuk karena diikuti serangan cendawan atau bakteri. Pengendalian: (1) Non
kimiawi dengan menjaga kebersihan kebun serta membuang bagian tanaman yang
terserang hama; (2) Kimiawi dengan menyemprot insektisida yang mangkus dan
sangkil, seperti Basudin 60 EC atau Thiodan 35 EC pada konsentrasi yang
dianjurkan.
Ø Lalat buah (Atherigona
sp.)
Lalat berukuran kecil, meletakkan telur pada bekas
luka bagian buah, kemudian menjadi larva berwarna putih. Gejala: merusak/
memakan daging buah hingga menyebabkan busuk lunak. Pengendalian: (1) non
kimiawi dengan menjaga kebersihan kebun, membuang buah yang terserang lalat
buah; (2) kimiawi dengan cara disemprot insektisida yang mangkus dan sangkil,
seperti Thiodan 35 EC atau Basudin EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
Ø Busuk hati
dan busuk akar
Penyebab: Cendawan Phytophthora parasitica Waterh
dan P. cinnamomi Rands. Penyakit busuk hati disebut hearth rot,
sedangkan busuk akar dinamakan root rot. Penyebaran penyakit dibantu
bermacam-macam tanaman inang, air yang mengalir, alat-alat pertanian, curah
hujan tinggi, tanah yang mengandung bahan organik dan kelembaban tanah tinggi
antara 25-35 derajat C. Gejala: Pada daun terjadi perubahan warna menjadi hijau
belang-belang kuning dan ujungnya nekrotis; daun-daun muda mudah dicabut bagian
pangkalnya membusuk dengan bau busuk berwarna coklat, dan akhirnya tanaman
mati; pembusukan pada system perakaran.Pengendalian: (1) non kimiawi dilakukan
dengan cara perbaikan drainase tanah, mengurangi kelembapan sekitar kebun, dan
memotong/mencabut tanaman yang sakit; kimiawi dengan pencelupan bibit dalam
larutan fungisida sebelum tanam, seperti Dithane M-45 atau Benlate.
Ø Busuk
pangkal
Penyebab: cendawan
Thielaviopsis paradoxa (de Seyn) Hohn atau Ceratocystis paradoxa
(Dade) C. Moreu. Penyakit ini sering disebut base rot. Penyebaran penyakit
dibantu tanaman inangnya, adanya luka-luka mekanis pada tanaman, angin, hujan
dan tanah. Gejala: pada bagian pangkal batang, daun, buah dan bibit menampakkan
gejala busuk lunak berwarna coklat atau hitam, berbau khas, atau bercak-bercak
putih kekuning-kuningan. Pengendalian: (1) non kimiawi dengan melakukan
penyimpanan bibit sementara sebelum tanamn agar luka cepat sembuh, menanam
bibit pada cuaca kering, dan menghindari luka-luka mekanis; (2) kimiawi dengan
perendaman bibit dalam larutan fungisida Benlate.
2.8 Panen dan
Pasca Panen
Ø Ciri dan
Umur Panen
Panen buah nanas dilakukan setelah nanas berumur 12-24
bulan, tergantung dari jenis bibit yang digunakan. Bibit yang berasal dari
mahkota bunga berbuah pada umur 24 bulan, hingga panen buah setelah berumur 24
bulan. Tanaman yang berasal dari tunas batang dipanen setelah umur 18 bulan,
sedangkan tunas akar setelah berumur 12 bulan. Ciri-ciri buah nanas yang siap
dipanen: a) Mahkota buah terbuka. b)
Tangkai buah mengkerut.c) Mata buah lebih mendatar, besar dan bentuknya
bulat.d) Warna bagian dasar buah kuning.e) Timbul aroma nanas yang harum dan
khas..
Ø Penyortiran
dan Penggolongan
Kegiatan sortasi dimulai dengan memisahkan buah yang
rusak, memar, busuk, atau mentah secara tersendiri dari buah yang bagus dan
normal. Klasifikasi buah berdasarkan bentuk dan ukuran yang seragam, jenis
maupun tingkat.
III.
KESIMPULAN
Adapun
kesimpulan adalah sebagi berikut :
1. Tanaman
nanas adalah tanman buah yang sangat disukai oleh masyarakat umum dan memiliki
rasa yang enak sehingga konsumen yang banyak.
2. Budidaya
nanas tidak rumit sehingga siapapun bisa melakukannya dan memiliki prospek
pasar yang baik.
0 Response to " BUDIDAYA NANAS"
Post a Comment