JENIS-JENIS KEPITING

Banyak sekali jenis Kepiting yang tersebar di Indonesia, mulai dari lingkungan air tawar, laut hingga ke daratan. Meskipun mampu hidup di air maupun di daratan, tetap ada tempat-tempat khusus yang sangat disukai oleh jenis Kepiting tertentu. Setiap Kepiting mempunyai tempat hidup yang spesifik dan mungkin berbeda satu dengan lainnya. Oleh karena itu Kepiting sering diberi nama sesuai dengan kebiasaannya atau lokasi yang disukainya. Berikut ini akan diuraikan beberapa jenis Kepiting yang umum dijumpai di alam.   
1. Kepiting Rawa (Kepiting Lawo)            
Kepiting Rawa mempunyai bentuk badan agak besar, bundar dan tebal. Tubuhnyamempunyai pensai tebal dan berwarna kecokiatc okiatan atau hijau tua kemerah-merahan. Perisai ini terdiri dari zat kapur yang agak tebal sehingga mampu melindungi bagian dalam tubuh Kepiting. Supitnya berukuran agak besar dan berfungsi sebagai senjata yang menakutkan.

Telur-telur Kepiting Rawa selalu dibawa ke mana-mana oleh sang betina dan tampak seperti gumpalan berbentuk bundar pipih bergaris tengah 2 – 3  cm di bagian dadanya. Gumpalan ini dilapisi oleh kulit yang tipis sehingga telurnya tidak tercerai-berai. Jika diperhatikan dengan seksama, maka bundaran pipih ini terlihat mengandung sejumlah telur berukuran kecil sepertipasir dan mempunyai warna kuning susu.      
Kepiting Rawa banyak dijumpai hidup di tepi pantai yang tanahnya agak berlumpur. Tempat yang paling disukainya adalab tepi pantai yang memiliki tumbuh-tumbuhan rawa seperti hutan bakau. Kepiting Rawa juga banyak dijumpai di daerah sawah pasang surut atau di sawah-sawah yang berdekatan dengan hutan bakau. Orang-orang yang menangkap Kepiting sering menjumpai Kepiting Rawa berada di sela-sela tanaman padi. Kepiting ini agak sulit untuk ditangkap, sebab sering bersembunyi di dalam tanah atau di sela-sela tumbuhan bakau. Salah satu contoh dari Kepiting Rawa yang paling terkenal adalah Scylla serrata yang biasa dijumpai hidup di lingkungan hutan mangrove (bakau), tambak air payau atau muara sungai. Dari semua jenis Kepiting yang ada, Scylla serrata merupakan jenis yang yang paling terkenal dan banyak diperdagangkan.
2. Kepiting Suji (Kepiting Laut)
Kepiting Laut mempunyai perisai tubuh yang relatif tipis dibandingkan dengan Kepiting Rawa. Badannya berbentuk agak lonjong dan berbintik-bintik. Pertumbuhan badan lambat dan pada umumnya mempunyai bentuk tubuh kecil dan pipih. Kepiting Laut mempunyai warna tubuh hijau kemerah-merahan. Bobot tubuh Kepiting jantannya dapat mencapai 500 gram sedangkan yang betina lebih kecil, yaitu hanya mencapai 350 gram setiap ekornya. Dengan demikian, Kepiting Laut juga merupakan Kepiting yang banyak diperdagangkan.
Telur-telur Kepiting Laut selalu dibawa ke mana-mana dan tampak seperti gumpalan berbentuk bundar pipih bergaris tengah 4 – 7 cm di bagian dadanya. Jika diperhatikan dengan seksama, maka bundaran pipih ini akan terlihat mengandung butiran-butiran mirip pasir yang berwarna merah jingga.         
Jenis Kepiting ini hidup di lautan lepas atau di pinggir laut yang landai. Berbeda dengan Kepiting Rawa, Kepiting ini lebih menyukai areal yang tidak ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan.
3. Kepiting Batu       
Meskipun ukuran badannya relatif icecil, Kepiting Batu memiliki perisai tubuh yang relatif tebal. Kepiting ini memiliki warna kulit kehijau-hijauan yang sangat menarik dan sebagian dadanya berwama putih. Gerakan Kepiting Batu sangat lincah karena dilengkapi dengan kaki yang panjang. Kepiting ini cukup gesit bergerak di antara batu-batuan meskipun terkena hempasan ombak. Capit Kepiting Batu ini relatif kecil bila dibandingkan dengan ukuran badannya, akan tetapi dilengkapi dengan gerigi yang sangat tajam sehingga cukup efektif untuk menangkap mangsa atau menghadapi musuhnya.


Kepiting jenis ini suka hidup disela-sela batu di muara sungai atau disela-sela karang di tengah lautan. Kepiting ini memang kurang laku di pasaran, sebab selain dagingnya relatif sangat sedikit juga rasanya kurang enak. Salah satu contoh dan jenis Kepiting Batu yang paling terkenal adalah Grapsus tenuicristatus.           
4. Kepiting Garuntu            
Jenis Kepiting ini juga mempunyai badan berbentuk bulat kecil yang berwarna kekuning-kuningan dan dilengkapi dengan perisai yang tebal. Capit dan jari-jarinya relatif pendek dan sangat malas untuk bergerak, sehingga sangat mudah untuk ditangkap bila ditemukan. Kepiting jenis ini kurang disukai oleh masyarakat sehingga tidak diperdagangkan orang.
Kepiting Garuntu umumnya dijumpai hidup di dasar laut terutama di daerah yang banyak ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan.      
5. Kepiting Kaefa     
Kaefa merupakan jenis Kepiting yang mempunyai ukuran relatif kecil dibandingkan dengan jenis Kepiting lainnya. Kepiting Kaefa menyukai hidup di lautan maupun di muara sungai. Karena badannya kecil dan juga memliki badan yang berwarna biru kehitam-hitaman, Kepiting ini sulit untuk dilihat atau ditangkap. Kegemarannya yang paling menonjol adalah hidup berpegangan pada kayu-kayu lapuk yang hanyut di Taut maupun di muara sungai. Selain itu Kepiting ini juga sering terlihat membuat lubang persembunyiannya di tebing - tebing sungai untuk tempat tinggalnya.     
6. Kepiting Lambogo           
Kepiting Lambogo atau sering juga disebut Kepiting Bengkalang, mampu hidup di dua alam. Ukuran Kepiting ini relatif kecil, Seh ingga sangat sulit untuk ditangkap. Kepiting ini juga merupakan jenis yang beracun dan tidak dianjurkan untuk dimakan. Jenis Kepiting ini memiliki kemampuan untuk mengubah warna tubuhnya (mimikri) sesuai dengan kondisi lingkungan sekitarnya. Bila ia membuat lubang di pasir dan tinggal di dalamnya, maka warna tubuhnya akan sesuai dengan warna pasir. Akan tetapi jika ia membuat lubang di tanah yang hitam, maka warna tubuhnya akan segera berubah menjadi hitam.          
Kepiting jenis ini dapat dijumpai di lubang-lubang di tepi pantai maupun di pematang tambak/sawah. Dengan demikian, Kepiting ini dianggap musuh oleh petani tambak maupun sawah, karena sering membuat bocor pematang tambak/sawah.           
7. Kepiting Belengkakem    
Belengkakem merupakan jenis Kepiting yang mempunyai ukuran relatif kecil dibanding Kepiting Rawa atau Kepiting Laut, memiliki wama tubuh mendekati coklat tua dan matanya berwarna merah. Ciri khas Kepiting ini adalah mempunyai sejumlah bulu yang mirip lumut pada jari dan dadanya. Bila kulitnya terluka, maka dan luka tersebut akan keluar cairan berwarna merah seperti darah. Diduga Kepiting ini beracun, sehingga dianjurkan untuk tidak dimakan.
Gerakan Kepiting ini sangat santai, sehingga tampak seperti tidak mempunyai gairah hidup. Dengan demikian masyarakat sering menjuluki Kepiting tersebut dengan sebutan Kepiting malas. Meskipun gerakannya lambat, bila mendapat gangguan sedikit saja gerakan Kepiting Belengkakem menjadi gesit.      
Kepiting Belengkakem banyak dijumpai di daerah yang banyak ditumbuhi pepohonan, terutama di celah-celah akar tanaman pantai. Kepiting jenis ini juga sering dijumpai membuat lubang-lubang persembunyian di dalam tanah.  
8. Kepiting Binatu    
Kepiting Binatu mempunyai ukuran tubuh relatif kecil dan dikenal sebagai Kepiting yang telah lebih baik beradaptasi dengan lingkungan darat yang lebih kering. Meskipun sudah beradaptasi dengan lingkungan darat, Kepiting ini belum meninggalkan sepenuhnya kehidupan air, terbukti masih dapat dijumpai di lumpur-lumpur lunak di dasar hutan mangrove yang tidak terlalu rimbun. Kepiting Binatu mudah dilihat karena warnanya yang merah, hijau, atau biru metalik, terutama pada lingkungan yang berwarna hitam, misalnya
lumpur di hutan mangrove. Warna Kepiting ini pada malam hari agak berbeda dengan warna pada siang hari. Pada waktu malam hari warnanya putih kekuning-kuningan, dan menjelang fajar menjadi Semakin tua.            


Ciri khas Kepiting Binatu yang sangat menonjol adalah capit pada jantannya berukuran sangat besar dan tidak seimbang dengan capit satunya lagi yang sangat kecil. Capit besar yang berwarna cerah ini sering digoyang-goyangkan untuk memikat betina pasangannya atau menakut-nakuti pejantan lain yang akan mendekati lubangnya atau hewan lain yang hendak memangsanya.
Capit pasangannya yang berukuran relatif kecil lebih berfungsi sebagai alat untuk makan. Jika capit yang besar kutung, maka capit kecil pasangannya akan tumbuh menjadi besar dan pada tempat kutungnya tersebut akan tumbuh capit kecil baru.          
Ciri khas lain Kepiting Binatu adalah matanya yang terletak di ujung tangkai mata, sehingga dapat dengan mudah melihat kesekelilingnya, baik di dataran pasir maupun di perairan dangkal. Bila ada bahaya, Kepiting ini akan segera memasukkan tangkai matanya ke lekukan cangkang bagian depan dan segera berlari ke dalam lubang.     
9. Kepiting Gelenteng          
Kepiting ini mempunyai ukuran sekitar 6 cm dan mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan darat (terrestrial). Kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan darat dimungkinkan, karena Kepiting ini mempunyai kantung insang yang berisi air. Jika kantung insang ini telah jenuh, maka air di dalamnya harus diganti dengan air baru yang lebih segar. Kebiasaannya adalah membuat lubang persembunyiannya di pasir, yaitu di sekitar batas atas garis pasang.         Lubangpersembunyiannya cukup dalam, yaitu sekitar 100 cm.            


Ciri khas Kepiting ini: mempunyai mata bertangkai panjang dan sepasang capit yang kuat. Kepiting ini juga dilengkapi dengan kaki yang panjang dan lancip, sehingga dapat bergerak dengan cepat.  
Kepiting Gelenteng (Ocypode ceratophthalmus) yang banyak dijumpai di Kalimantan termasuk hewan buas, karena sering menyer ang tukik (anak penyu yang baru menetas) yang sedang dalam perjalanan ke laut. Tukik ini akan diseret ke dalam lubangnya dan segera dicabik-cabik dengan capitnya yang kuat.  
Jenis Kepiting Gelenteng yang hidup di Pulau Krakatau adalah kibau (Gecarcoidea lalandei). Kepiting ini mampu bergerak hingga ke puncak Krakatau. Meskipun demikian, ikatannya dengan laut belum terputus sama sekali, sebab telurnya masih harus ditetaskan di laut.
10. Kepiting Tentara            
Kepiting Tentara (soldier crab) atau sering pula dijuluki tentara Jepang banyak dijumpai di pantai yang mempunyai hamparan pasir cukup luas. Jika air sedang surut, maka akan terlihat gerombolan Kepiting ini bergerak kian kemari dalam jumlah ratusan hingga ribuan ekor. Kepiting ini sangat waspada, sedikit saja ada gerakan yang mengganggu maka secara serentak mereka akan menghilang kedalam lubang dan akan keluar kembali setelah suasananya aman.


Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "JENIS-JENIS KEPITING "

Post a Comment