Pengendalian Penyakit Scabies pada Ternak

A.                Latar Belakang        
            Scabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Jamur ini hidup pada permukaan tubuh ternak terutama pada kulit, kuku, rambut, bulu dan tracak. Penyakit ini dapat juga disebabkan oleh parasit kulit termasuk bermacam-macam kutu. Kandang yang kotor dan ternak yang tidak pernah dimandikan sangat mudah terserang oleh penyakt ini. Dan, penyakit kulit ini menyerang ternak dari semua tingkatan umur serta beragam jenis ternak seperti sapi, kerbau,.domba dan kambing.
            Serangan penyakit kulit ini dapat menyebabkan menurunnya nilai ekonomis pada setiap usaha pemeliharaan ternak. Salah satu unsur penting di dalam beternak yang tidak boleh diabai-abaikan adalah penjagaan. perawatan dan pencegahan penyakit.

B.                 Mamfaat / Tujuan    
Agar masyarakat yang memelihara ternak dapat mencegah terjadinya penyakit yang dapat menular ini dan menyebabkan kegagalan pada masyarakat dalam memelihara ternak , karena menderita penyakit Scabies pada ternak dan menyebabkan ternak gelisah,  sehingga ternak tidak mau memakan makanan yang diberikan dan akan mengakibatkan bobot badan ternak akan turun drastis, sehingga ternak menjadi kurus, untuk itu jagalah kebersiahan kandang dan kebersihan ternak.


C.                Rekomendasi / (Bimbingan atau arahan)  
            Penyakit ini memiliki arti penting karena beberapa hal berikut :       
-           Penyakit dapat ditularkan dari hewan satu ke yang lain.      
-           Terkadang penyakit kulit ini bisa bersifat cukup berat bagi ternak karena spora jamur         mampu tinggal lama dibahagian terserang serta dapat ditularkan ke manusia dan     sebaliknya.
-           Rasa gatal mengakibatkan kegelisahan dan ternak menjadi kurus.   
-           Hewan yang sembuh secara klinis mungkin masih mengidap jamur untuk waktu yang        lama.

TANDA-TANDA PENYAKIT.     
-           Badan ternak gatal-gatal sehingga ia gelisah.            
-           Sering menggosok-gosokkan badannya pada dinding, tiang atau pohon-pohonan    sehingga menimbulkan luka pada kulit ternak.           
-           Bulu ternak rontok, kulit merah, menebal, bersisik dan berkeropeng.
-           Ternak menjadi kurus karena kurang makan akibat rasa gatal yang berlebihan.
-           Jika ternak terinfeksi, penyakit ini cenderung meluas yang mula-mula hanya dijumpai                    melingkar pada satu bagian, kemudian menyebar kebagian lain secara melingkar pula.             Dan, apabila kondisi ini dibiarkan bisa menyebar keseluruh tubuh ternak.          
-           Daerah yang sering terinfeksi adalah kepala, kuping, leher, dan terkadang ambing, jika      serangan telah lanjut bisa ke seluruh tubuh.  

PENCEGAHAN.
-           Jagalah kebersihan kandang, tempt makan dan minum serta segala sesuatu yang     berhubungan dengan ternak.            
-           Usahakan kandang selalu dalam keadaan kering dan bersih.            
-           Simpan makanan di tempat yang kering dan bersih serta berikan makanan dan air minum   dalam jumlah yang cukup.            
-           Dalam memasukkan ternak baru ke dalam kandang, haruslah ternak yang sehat serta          bebas penyakit dan parasit.
-           Hindarkan kontak langsung antara ternak sehat dengan ternak sakit. Segera pindahkan      bila diketahui ada ternak yang sákit dan baru boleh dikumpulkan dengan ternak yang lain       apabila sudah betut-betul bebas dan penyakit.        
-           Adakan program vaksinasi secara teratur ssuai dengan petunjuk dan petugas peternakan.
-           Periksalah kesehatan ternak secara teratur ke dokter hewan, mantri hewan atau pada          Dinas Peternakan setempat.        

PENGOB ATAN.    
Pengobatan penyakit kulit ini yang paling baik adalah dengan mengerok sisik-sisik pada kulit dengan sikat yang kasar atau dengan sebuah logam maupun kayu yang tumpul.
Cukurlah bulu pada daerah sekitar luka, mandikan ternak, kerah-kerah pada kulit dibersihkan dengan air hangat dan sabun. Kemudian ternak ditempatkan pada sinar matahari. Dan setelah kering dapat diobati antara lain dengan:  
-           Belerang yang dihaluskan dan dicampur kunyit, kemudian diberi minyak kelapa     secukupnya. Campuran tersebut di panaskan, kemudian hangat-hangat digosokkan pada bagian kulit ternak yang sakit.
-           Mandikan ternak dengan campuran Asuntol sebanyak 10 gram dalam larutan 10 titer air.
Pakai lah 2 - 7 persen Jodium pada lukanya sebanyak 2 - 3 kali dalam seminggu.
Dapat juga digunakan campuran 1 bagian Kreolin dan 10 bagian Spiritus, lalu dioleskan pada ktilit ternak yang sakit. Atau boleh juga dicoba diobati dengan cairan tembakau pekat, digosok pada luka dan diulangi beberapa kali hirigga sembuh.            
 

            Catatan
            1.         Hati-hatilah jika memberikan Jodium disekitar mata.                                    
            2.         Cucilah tangan anda sesudah mengobati hewan. Sebab, banyak jenis          
                        penyakit kulit ini yang menyerang hewan dapat pula menular ke manusia. 

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Pengendalian Penyakit Scabies pada Ternak "

Post a Comment