Penanganan Hama Keong Mas.

a    LATAR BELAKANG
            Meskipun kerugian akibat serangan keong mas terhadap pertanaman padi dibeberapa propinsi belum dapat dihitung, namun menurut pengamatan para ahli, tingkat kerugiannya lebih parah dari hama tikus atau hama penggerek batang. Sebab seekor keong mas mampu menghabiskan satu rumpun padi umur tiga bulan hanya dalam waktu 10 sampai 15 menit.
            Pada bulan pebruari 1990, Menteri pertanian melalui surat edaran No.TP.620/131/Mentan/II/1990, telah meminta kepada aparat di daerah supaya melarang usaha budidaya keong mas di kolam-kolam atau ditempat-tempat terbuka terutama yang berdekatan dengan persawahan. Sementara itu kepada petugas lapangan diharapkan untuk terus memantau perkembangan hewan yang telah berubah menjadi hama ini diwilayah kerjanya masing-masing.

 BIOLOGI DAN CARA HIDUP
           
Siput murbai suka menyantap segala jenis dedaunan, mulai dari daun selada yang agak lunak sampai daun papaya yang lebih keras urat daunnya.Pada tanaman padi, hama ini menyerang tanaman yang berumur 1 sampai 3 minggu setelah tanam. Telurnya diletakkan pada rumpun padi dekat pematang sawah secara berkelompok-kelompok. Satu kelompok telur mencapai 150-500 butir dan seekor keong mas dewasa mampu menghasilkan sekitar 1.000-1.200 telur per bulan. Periode berkembang biaknya juga sangat panjang, mulai umur 60 hari sejak telur menetas sampai tiga tahun kemudian.
            Induk betina keong mas melakukan perkawinan setiap hari (siang dan malam) dan mampu menghasilkan 10 sampai 20 kelempok telur setiap bulan. Siput murbai baik yang berwarna kuning keemasan maupun kuning kehijauan, keduanya memiliki telur yang berwarna merah jambu.
            Keong mas mampu berjalan ataupun berpindah tempat melalui saluran air. Jika sawah dalam keadaan kering, hewan ini mencari lubang-lubang di tanah yang masih mengandung air. Di musim kemarau akan bersembunyi di tempat yang lembab atau diantara rengkahan/ celah-cekah tanah. 


b.-     TUJUAN PENGENDALIAN KEONG MAS
            Untuk pemberantasan Keong mas sangat diutamakan,kar     ena serangan hama keong mas bisa gagal panen bagi petani dan sangat merugikan bagi petani sawah,maka perlu mengetahui cara penanggulangan keong mas pada tanaman padi sawah.
            Sampai saat ini belum ditemukan pestisida yang sesuai dan efektif untuk mengendalikan secara dini dan mengantisipasi me luasnya serangan hama keong mas yang terkenal ganas itu. Ada petani yang mencoba mengendalikan keong mas ini dengan menggunakan insektisida tertentu, namun hasilnya belum memuaskan malah kerugian yang dialamai lebih besar. Siput murbai ternyata sanggup bertahan hidup meskipun disemprot berulang kali. Demikian pula petani di Phlipina pernah mencoba membunuhnya dengan fungisida dosis tinggi, namun akibatnya lebih fatal, tanaman padi ikut mati.

  .- Mamfaat
Dengan tau cara penanggulangan keong mas pada tanaman padi sawah,sehingga petani
Bisa meningkat hasil produksi.

 c.    Rekomendasi ( Arahan / Bimbingan )
1.         pasanglah kawat kasa atau jalinan bambu atau lidi di tempat masuk dan keluarnya air irigasi dari petak persawahan untuk mencegah masuk dan keluarnya keong     mas ke   persawahan.

2.         Kumpulkan dan musnahkan telur keong mas dengan cara menancapkan tongkat-    tongkat kayu di sawah. Biasanya 7 -10 hari kemudian keong mas sudah bertelur       pada tongkat-tongkat tersebut sehingga mudah dimusnahkan.

3.         menggalakkan pemeliharaan bebek karena hewan piaraan ini sangat senang             makan keong mas muda, produksi telur bebek dapat meningkat.

4.         Buatlah saluran kecil di sawah sekaligus bertujuan pengeringan sawah, sehingga     keong mas akan berkumpul pada saluran-saluran tersebut

5.         Swadaya masyarakat dengan menggerakkan masa untuk mengumpulkan keong      mas dewasa beserta telurnya, selanjutnya dimusnahkan. Dengan cara ini siklus    hidupnya akan terputus dan secara bertahap populasinya dapat ditekan.


Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Penanganan Hama Keong Mas."

Post a Comment