Konsepsi Pemberdayaan Petani/Kelompok Tani

Pemberdayaan adalah suatu kondisi yang dapat menumbuhkan kemandirian petani melalui pemberian kekuatan atau daya. Dengan memberi kesempatan kepada masyarakat tani untuk secara bebas memilih berbagai alternatif dan mengambil keputusan sesuai dengan tingkat kesadaran, kemampuan dan keinginannya. Masyarakat tani juga diberi kesempatan untuk belajar dari keberhasilan dan kegagalan dalam memberikan respon terhadap perubahan sehingga mampu mengendalikan masa depannya.
            Mengacu pada konsep-konsep tersebut, pemberdayaan petani ke arah kemandirian dan ketangguhannya dalam berusaha tani dapat ditumbuhkan melalui pelatihan, penyuluhan dan atau permagangan untuk meningkatkan kemampuan petani untuk dapat menentukan sendiri pilihannya, dan memberikan respons yang tepat terhadap berbagai perubahan sehingga mampu mengendalikan masa depannya dan mendorong untuk lebih mandiri. Pemberdayaan petani ini penting karena dalam proses pembangunan pertanian, petani merupakan sumber daya pembangunan yang berperan sebagai pelaku utama dalam mengembangkan usaha taninya.
            Karakteristik manusia yang berkualitas kepribadian mandiri adalah individu yang memilki sifat rajin, senang bekerja, sanggup bekerja keras, tekun, gigih, berdisiplin, berani merebut kesempatan, jujur, mampu bersaing, dan mampu pula bekerja sama, dapat dipercaya dan mempercayai orang lain, mempunyai cita-cita dan tahu apa yang harus diperbuat untuk mewujudkannya, terbuka pada kritik dan saran-saran, tidak mudah putus asa.
            Pengembangan karakteristik manusia yang berkualitas tidak mungkin dilakukan hanya secara parsial atau hanya pada saat-saat tertentu saja. Pengembangan seharusnya mengikuti prinsip-prinsip perubahan tingkah laku pada umumnya, yaitu :
1)  Usaha yang dilakukan harus usaha yang berkesinambungan dengan memperhitungkan dukungan kelompok dan dukungan masyarakat (social support)
2)  Usaha itupun harus dikonsentrasikan pada pembangkitan kebutuhan untuk perubah yang pada gilirannya akan menjadi faktor pendorong (motivasi) untuk mengubah tingkah laku
3)  Individu yang bersangkutan harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup supaya mampu melaksanakan perubahan tingkah laku seperti yang dicita-citakannya
4)  Dalam usaha mengubah tingkah laku, yang bersangkutan harus mendapat kesempatan untuk memecahkan masalah-masalahnya yang berkaitan dengan adopsi inovasi (tingkah laku baru) dalam kondisi nyata

Masyarakat tani sebagai subyek sekaligus obyek pembangunan dihadapkan kepada perubahan-perubahan  yang mengena pada dirinya sendiri terutama perubahan peta kognitif, yang diikuti oleh perubahan meningkatnya kemajemukan kebutuhannya, yang pada gilirannya juga diikuti oleh perubahan tata nilai yang di anutnya. Dalam era globalisasi, diharapkan masyarakat tani menampilkan karakteristik yang diwarnai etos kerja yang tinggi, prestatif, peka terhadap apa yang terjadi di lingkungannya, dan religius dengan  mengacu pada nilai-nilai kompeten yang memprioritaskan moral.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Konsepsi Pemberdayaan Petani/Kelompok Tani"

Post a Comment