I.
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Buah durian matang, atau tepatnya
arilusnya, yang merupakan bagian yang dapat dimakan, umumnya dikonsumsi dalam
keadaan segar. Di pasar, buah durian ini mengiklankan diri melalui baunya yang
keras dan khas. Buah durian sangat disukai orang, sehingga panen padi di
Indonesia akan terbengkalai jika bertepatan dengan panen buah durian, dan
sampai puncak masa panen durian orang-orang masih bernafsu besar untuk
memakannya. Buah durian diawetkan dengan cara mengeringkan daging buahnya
menjadi kue durian, atau diolah menjadi dodol; dapat pula difermentasi atau
dijadikan asinan. Kini arilus durian juga diciutkan dan dibungkus, lalu
dibekukan untuk memperpanjang penyediaan durian; dengan cara ini buah durian
dapat diterima di pasaran ekspor.
Rasa durian lebih disenangi di dalam
es krim dan kue-kue. Biji durian yang direbus atau dibakar dimakan sebagai
makanan kecil. Pucuk muda dan buahnya yang masih muda dapat dimasak untuk
lalap.
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan adalah sebagi berikut :
1. Untuk
menjadi petunjuk teknis bagi pelau utama dan keluarganya dalam melakukan
budidaya durian
2. Untuk dapat
meningkatkan produktifitas dan memperbaiki pendapatan pelaku utama dan
keluarganya.
II.
BUDIDAYA
DURIAN
2.1 Syarat Tumbuh
Curah hujan untuk tanaman durian
maksimum 3000 – 3500 mm/tahun dan minimal 1500 – 3000 mm/tahun. Curah hujan
merata sepanjang tahun, dengan kemarau 1 – 2 bulan sebelum berbunga lebih baik
daripada hujan terus.
Intensitas matahari yang dibutuhkan durian adalah 60 – 80%. Durian yang baru ditanam di kebun tidak tahan terik sinar matahari di musim kemarau, sehingga bibit harus dilindungi/dinaungi. Tanaman durian cocok pada suhu rata-rata 20 – 30°C pada suhu 15°C durian dapat tumbuh tetapi pertumbuhan tidak optimal. Bila suhu mencapai 35°C daun akan terbakar. durian menghendaki tanah yang subur dan kaya bahan organic. Partikel tanah seimbang antara pasir, tanah liat dan debu sehingga mudah membentuk remah.
Tanah yang cocok untuk tanaman durian adalah jenis tanah grumosol dan ondosol. Tanah yang memiliki ciri-ciri warna hitam keabu-abuan kelam, struktur tanah lapisan atas bebutir-butir, sedangkan bagian bawah bergumpal, dan kemampuan mengikat air tinggi. Dan keasaman tanah yang cucuk untuk durian adalah (pH) 5 – 7, dengan pH optimum 6 – 6,5.
termasuk tanaman tahunan dengan perakaran dalam, maka membutuhkan kandungan air tanah dengan kedalaman cukup, antara 50 – 150 cm dan 150 – 200 cm. jika kedalaman air terlalu dangkal rasa buah tidak manis tetapi tanaman akan kekeringan apabila terlalu dangkal. Ketinggian tempat untuk bertanam durian tidak boleh lebih dari 800 m dpl. Tetapi ada juga tanaman durian yang cocok ditanam diberbagai ketinggian. Tanah yang berbukit atau memiliki kemiringan yang cukup tinggi kurang baik disbanding dengan lahan yang datar.
2.2 Pengolahan Media Tanam
Intensitas matahari yang dibutuhkan durian adalah 60 – 80%. Durian yang baru ditanam di kebun tidak tahan terik sinar matahari di musim kemarau, sehingga bibit harus dilindungi/dinaungi. Tanaman durian cocok pada suhu rata-rata 20 – 30°C pada suhu 15°C durian dapat tumbuh tetapi pertumbuhan tidak optimal. Bila suhu mencapai 35°C daun akan terbakar. durian menghendaki tanah yang subur dan kaya bahan organic. Partikel tanah seimbang antara pasir, tanah liat dan debu sehingga mudah membentuk remah.
Tanah yang cocok untuk tanaman durian adalah jenis tanah grumosol dan ondosol. Tanah yang memiliki ciri-ciri warna hitam keabu-abuan kelam, struktur tanah lapisan atas bebutir-butir, sedangkan bagian bawah bergumpal, dan kemampuan mengikat air tinggi. Dan keasaman tanah yang cucuk untuk durian adalah (pH) 5 – 7, dengan pH optimum 6 – 6,5.
termasuk tanaman tahunan dengan perakaran dalam, maka membutuhkan kandungan air tanah dengan kedalaman cukup, antara 50 – 150 cm dan 150 – 200 cm. jika kedalaman air terlalu dangkal rasa buah tidak manis tetapi tanaman akan kekeringan apabila terlalu dangkal. Ketinggian tempat untuk bertanam durian tidak boleh lebih dari 800 m dpl. Tetapi ada juga tanaman durian yang cocok ditanam diberbagai ketinggian. Tanah yang berbukit atau memiliki kemiringan yang cukup tinggi kurang baik disbanding dengan lahan yang datar.
2.2 Pengolahan Media Tanam
Perlu dibersihkan dari tanaman liar
yang dapat mengganggu pertumbuhan.Pengapuran. Keadaan tanaha yang kurang subur,
seperti tanah podzolik (merah kuning) da latosol (merah-coklat-kuning), yang
cenderung memiliki pH 5 – 6 dan penyusunannya kurang seimbang antara kandungan
pasir, liat dan debu, dapat diatasi dengan pengapuran. Pengapuran sebaiknya
dilakukan menjelang musim kemarau, dengan kapur pertanian yang memiliki kadar
CaCO3 sampai 90%. 2 samapai 4 minggu sebelum pengapuran, sebainya tanah dipupuk
dulu dan disiram 4 – 5 kali. Untuk mencegah kekurangan unsure Mg dalam tanah,
sebaiknya dua minggu setelah pengapuran,segeraditambahdolomite.
2.3TeknikPenanaman
2.3TeknikPenanaman
Jarak tanam sangat tergantung pada
jenis dan kesuburan tanah, kultivar durian, serta system budidaya yang diterapkan. Untuk
kultivar durian berumur genjah, jarak tanam: 10 m x 10 m. Sedangkan kultivar
durian berumur sedang dan dalam jarak tanam 12 m x 12 m. Pembuatan Lubang Tanam
Pengolahan tanah terutama dilakukan di lubang yang akan digunakan untuk menanam bibit durian. Lubang tanam dipersiapkan 1 m x 1 m x 1m. saat menggali lubang, tanah galian dibagi menjadi dua. Sebelah atas dikumpulkan di kiri lubang, dan tanah galian bawah dikumpulkan di sebelah kanan lubang. Lubang tanam dibiarkan kering terangin-angin selama ± 1 minggu, lalu lubang tanam ditutup kembali. Tanah galian bagian atas lebih dahulu dimasukan setelah dicampur pupuk kompos 35 kg/lubang, 30 cm dari permukaan tanah. Tanah tidak perlu dipadatkan. Penutup lubang sebaiknya dilakukan 7 – 15 hari sebelum penanaman bibit. Lubang tanam yang tertutup digali kembali dengan uukuran yang lebih kecil, sebesar gumpalan tanah yang membungkus akar bibit durian. Setelah lubang tersedia, dilakukan penanaman dengan cara sebagai berikut:
Pengolahan tanah terutama dilakukan di lubang yang akan digunakan untuk menanam bibit durian. Lubang tanam dipersiapkan 1 m x 1 m x 1m. saat menggali lubang, tanah galian dibagi menjadi dua. Sebelah atas dikumpulkan di kiri lubang, dan tanah galian bawah dikumpulkan di sebelah kanan lubang. Lubang tanam dibiarkan kering terangin-angin selama ± 1 minggu, lalu lubang tanam ditutup kembali. Tanah galian bagian atas lebih dahulu dimasukan setelah dicampur pupuk kompos 35 kg/lubang, 30 cm dari permukaan tanah. Tanah tidak perlu dipadatkan. Penutup lubang sebaiknya dilakukan 7 – 15 hari sebelum penanaman bibit. Lubang tanam yang tertutup digali kembali dengan uukuran yang lebih kecil, sebesar gumpalan tanah yang membungkus akar bibit durian. Setelah lubang tersedia, dilakukan penanaman dengan cara sebagai berikut:
- Polybag/pembungkus bibit dilepas (sisinya
digunting/diiris hati-hati).
- Bibit dimasukkan ke dalam tanam sampai batas
leher.
- Lubang di tutup dengan tanah galian. Pada sisi
tanaman diberi ajir agar pertumbuhan tanaman tegak ke atas sesuai arah
ajir.
- Pangkal bibit ditutup rumput/jerami kering
sebagai mulsa, lalu disiram air.
- Di atas bibit dapat dibangun naungan dari rumbia
atau bahan lain. Naungan ini sebagai pelindung agar tanaman tidak layu
atau kering tersengat sinar matahari secara langsung
2.5PemeliharaanTanaman
ü Penjarangan buah
bertujuan untuk mencegah kematian durian agar tidak menghabiskan energinya
untuk proses pembuahan. Penjarangan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup,
rasa buah, ukuran buah dan frekuensi pembuahan setiaptahunnya. Penjarangan
dilakukan bersamaan dengan proses pengguguran bunga, begitu gugur bunga
selesai, besoknya harus dilakukan penjarangan (tidak bolehditunda-tunda). Penjarangan
dapat dilakukan dengan menyemprotkan hormone tertentu (Auxin A), pada saat
bunga atau bakal buah baru berumur sebulan. Pada saat itu sebagian bunga sudah
terbuka dan sudah dibuahi.
ü Pemangkasabn/perempelan
Pemotongan akar akan menghambat pertumbuhan vegetative tanaman sampai 40%
selama± 1 musim. Selama itu pula tanaman tidak dipangkas. Pemangkasan akar
selain membuat tanaman menjadi cepat berbuah juga meningkatkan kualitas buah,
menarik, buah lebih keras dan lebih tahan lama. Waktu pemotongan akar
paling baik pada saat tanaman mulai berbunga, paling lambat 2 minggu setelah
berbunga. Jika dilakukan melewati batas, hasil panen berkurang dan pertumbuhan
terhambat. Cara pemotongan : kedua sisi barisan tanaman durian diiris sedalam
60-90 cm dan sejauh 1,5-2 meter dari pangkal batang. Peremajaan tanaman yang
sudah tua dan kurang produktif perlu diremajakan. Tanaman durian tidak harus
dibongkar sampai ke akar-akarnya, tetapi cukup dilakukan pemangkasan. Luka
pangkasan dibuat miring supaya air hujan tidak tertahan. Untuk mencegah
terjadinya infeksi batang, bekas luka tersebut dapat diolesi meni atau
ditempeli lilin paraffin.
Setelah 2-3 minggu dilakukan pemangkasan (di musim hujan) maka pada batang tersebut akan tumbuh tunas-tunas baru. Setelah tunas baru mencapai 2 bulan, tunas tersebut dapart diokulasi.
Setelah 2-3 minggu dilakukan pemangkasan (di musim hujan) maka pada batang tersebut akan tumbuh tunas-tunas baru. Setelah tunas baru mencapai 2 bulan, tunas tersebut dapart diokulasi.
ü jenis dan
dosis pemupukan
Jenis pupuk
yang digunakan untuk memupuk durian adalah pupuk kandang, kompos, pupuk hijau
serta pupuk buatan. Pemupukan yang tepat dapat membuat tanaman tumbuh subur.
Setelah tiga bulan ditanam, durian membutuhkan pemupukan susulan NPK (15:15:15)
200 gr perpohon. Selanjutnya, pemupukan susulan dengan NPK itu dilakukan rutin
setiap empat bulan sekali sampai tanaman berumur tiga tahun.
Setahun sekali tanaman dipupuk dengan pupuk organic kompos/pupuk kandang 60-100 kg per pohon pada musim kemarau. Pemupukan dilakukan dengan cara menggali lubang mengelilingi batang bawah di bawah mahkota tajuk paling luar dari tanaman. Tanaman durian yang telah berumur 3 tahun biasanya mulai membentuk batang dan tajuk. Setelah itu, setiap tahun durian membutuhkan tambahan 20-25% pupuk NPK dari dosis sebelumnya.
Apabila pada tahun ke-3, durian diberi pupuk 500 gram NPK per pohon maka pada tahun ke-4 dosisnya menjadi 600-625 gram NPK per pohon. Kebutuhan pupuk kandang juga meningkat berkisar antara 120-200 kg/pohon, menjelang durian berbunga durian membutuhkan NPK 10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman selesai membentuk tunas baru (menjelang tanaman akan berbunga).
Setahun sekali tanaman dipupuk dengan pupuk organic kompos/pupuk kandang 60-100 kg per pohon pada musim kemarau. Pemupukan dilakukan dengan cara menggali lubang mengelilingi batang bawah di bawah mahkota tajuk paling luar dari tanaman. Tanaman durian yang telah berumur 3 tahun biasanya mulai membentuk batang dan tajuk. Setelah itu, setiap tahun durian membutuhkan tambahan 20-25% pupuk NPK dari dosis sebelumnya.
Apabila pada tahun ke-3, durian diberi pupuk 500 gram NPK per pohon maka pada tahun ke-4 dosisnya menjadi 600-625 gram NPK per pohon. Kebutuhan pupuk kandang juga meningkat berkisar antara 120-200 kg/pohon, menjelang durian berbunga durian membutuhkan NPK 10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman selesai membentuk tunas baru (menjelang tanaman akan berbunga).
ü Pengairan
dan Penyiraman
Durian membutuhkan banyak air pada pertumbuhannya, tapi tanah tidak boleh tergenang terlalu lama atau sampai terlalu basah. Bibi durian yang baru ditanam membvutuhkan penyiraman satu kali sehari, terutama kalau bibit ditanam pada musim kemarau. Setelah tanaman berumur satu bulan, air tanaman dapat dikurangi sekitar tiga kali seminggu.
Durian membutuhkan banyak air pada pertumbuhannya, tapi tanah tidak boleh tergenang terlalu lama atau sampai terlalu basah. Bibi durian yang baru ditanam membvutuhkan penyiraman satu kali sehari, terutama kalau bibit ditanam pada musim kemarau. Setelah tanaman berumur satu bulan, air tanaman dapat dikurangi sekitar tiga kali seminggu.
2.6
Pengendalian Hama dan Penyakit
ü Penggerek
buah (jawa:Gala-gala)
Hama jenis ini cukup merisaukan
pemilik tanaman durian. Bagaimana tidak, mereka melihat batang tanamnya penuh
dengan lubang bekas gerekan hama. Hama penggerek mula-mula meyerang kulit
batang. Kemudian, ia membuat lubang ke arah bagian dalam sampai menembus
jaringan kayu. Akibatnya pembuluh kayu dan pembuluh tapisdi dalam jaringan kayu
mengalami gangguan dalam aktivitasnya mengangkut air beserta zat hara dari
bawah (akar) ke atas (daun, ranting, dan bunga). Karena tidak sempurnanya
lalulintas pengangkutan air dan zat hara tersebut, suplai air dan zat hara ke
seluruh bagian tanaman, termasuk ke daun pun terganggu. Padahal bagi tanaman,
daun merupakan dapur untuk mengolah makanan yang dibutuhkan bagian tanaman
lain. Efeknya, fungsi daun menjadi tidak normal, pertumbuhan tanaman terganggu,
dan cabang atau ranting yang tergerek akan cepat menjadi kering dan mati karena
rusaknya pembuluh kayu secara total. Cara penanganan kerusakan tumbuhan akibat
hama penggerek tersebut, sebaiknya pemilikk tanaman durian lebih teliti
mengamati kondisi tanamannya. Jika terlihat ada cabang atau ranting yang
berlubang bekas gerekan, cabang atau ranting tersebut harus segera dipotong dan
larva penggerek harus dimatikan. Caranya dengan membelah bagian ranting yang
digerek dan membunuh larva yang ditemukan itu. Tindakan lain yang dapat
dilakukan adalah dengan mengumpulkan bagian cabang atau ranting berlubang
tersebut lalu membakarnya.
ü Ulat
penggerek bunga (Prays citry)
Ulat ini menyerang tanaman ytang
baru berbunga, terutama bagian kuncup bunga dan calon buah.Ciri: ulat ini warna
tubuhnya huijau dan kepalanya merah coklat, setelah menjadi kupu-kupu berwarna
merah sawo agak kecoklatan, abu-abu dan bertubuh langsing.Gejala: Kuncup bunga
yang terserang akan rusak dan putiknya banyak yang berguguran. Demikian pula,
benang sari dan ta juk bunganya pun rusak semua, sedangkan kuncup dan putik patah
karena luka digerek ulat.
Penularan ke tanaman lain dilakukan olah kupu-kupu dari hama tersebut.
Pengendalian: dilakukan dengan menyemprotkan obat-obatan seperti Supracide 40 EC , nuvacrom SWC. Perfekthion 400 EC (Eimetoat 400 gram/liter).
Penularan ke tanaman lain dilakukan olah kupu-kupu dari hama tersebut.
Pengendalian: dilakukan dengan menyemprotkan obat-obatan seperti Supracide 40 EC , nuvacrom SWC. Perfekthion 400 EC (Eimetoat 400 gram/liter).
ü Phytopthora
parasitica dan Pythium complectens
Penyebab: Pythium complectens, yang menyeranmg bagian
tanaman seperti daun, akar dan percabangan.Penularan dan penyebab: penyakit ini
menular dengan cepat ke pohon lain yang berdekatan. Penularan terjadi bila ada
akar yang terluka.
Penularan terjadi bersama-sama dengan larutnya tanah atau bahan organic yang tersangkut air.Gejalanya: daun durian yang terserang menguning dan gugur mulai dari daun yang tua, cabang pohon kelihatan sakit dan ujung-ujungnya mati, diikuti dengan berkembangnya tunas-tunas dari cabang di bawahnya. Kulit di atas permukaan tanah menjadi coklat dan membusuk. Pembusukan pada akar hanya terbatas pada akar-akar sebelah bawah, tetapi dapat meluas dari ujung akar lateral sampai ke akar tunggang. Jika dilihat dari luar akar yang sakit tampak normal, tetapi jaringan kulitnya menjadi coklat tua dan jaringan pembuluh menjadi merah jambu. Pengendalian: (1) upayakan drainase yang baik agar tanah tidak terlalu basah dan air tidak mengalir ke permukaan tanah pada waktu hujan; (2) pohon yang sakit dibongkar sampai ke akarnya dan dibakar: (3) pilih bibit durian kerikil untuk batang bawah karena jenis ini lebih tahan terhadap serangan jamur sehingga dapat terhindar dari serangan penyakit busuk.
Penularan terjadi bersama-sama dengan larutnya tanah atau bahan organic yang tersangkut air.Gejalanya: daun durian yang terserang menguning dan gugur mulai dari daun yang tua, cabang pohon kelihatan sakit dan ujung-ujungnya mati, diikuti dengan berkembangnya tunas-tunas dari cabang di bawahnya. Kulit di atas permukaan tanah menjadi coklat dan membusuk. Pembusukan pada akar hanya terbatas pada akar-akar sebelah bawah, tetapi dapat meluas dari ujung akar lateral sampai ke akar tunggang. Jika dilihat dari luar akar yang sakit tampak normal, tetapi jaringan kulitnya menjadi coklat tua dan jaringan pembuluh menjadi merah jambu. Pengendalian: (1) upayakan drainase yang baik agar tanah tidak terlalu basah dan air tidak mengalir ke permukaan tanah pada waktu hujan; (2) pohon yang sakit dibongkar sampai ke akarnya dan dibakar: (3) pilih bibit durian kerikil untuk batang bawah karena jenis ini lebih tahan terhadap serangan jamur sehingga dapat terhindar dari serangan penyakit busuk.
ü Kanker
bercak
Penyebab: Phythium palvimora,
terutama menyerang bagian kulit batang kayu.Penyebaran oleh spora sembara
bersamaan dengan butir-butir atau bahan organic yang tersangkut air. Penyebaran
penyakit ini dipacu oleh curah hujan yang tinggi dalam cuaca kering. Jamur
dapat tumbuh dengan baik pada suhu antara 12-35 derajat C. Gejala: kulit batang
durian yang terserang mengeluarkan blendok (gum) yang gelap; jaringan kulit
berubah menjadi merah kelam, coklat tua atau hitam; bagian yang sakit dapat
meluas kr dalam sampai ke kayu; daun-daun rontok dan ranting-ranting muda dari
ujung mulai mati. Pengendalian: (1) perbaikan drainase agar air hujan tidak
mengalir dipermukaan tanah dan untuk batang yang sakit (5) dilakukan dengan
cara memotong kulit yang sakit sampai ke kayunya yang sehat dan potongan
tanaman yang sakit harus dibakar, sedangkan bagian yang terluka diolesi fungisida,
misalnya difolatan 4 F 3%.
2.7Panen dan Pasca Panen
Masa
Panen – Memetik buah Durian Pada
umumnya durian lokal akan berbuah pada umur 8 – 10 tahun, kemudian durian
genjah seperti monthong dan chanee akan berbuah pada umur 4 – 5 tahun sejak
tanam, masa panen ini berlaku dengan catatan bibit menggunakan sambung pucuk
atau okulasi, pada umumnya buah durian akan mengalami tingkat kematangan
sempurna 4 bulan setelah bunga mekar. Selain patokan waktu sejak bunga mekar,
waktu petik juga dapat Buah hasil pemetikan perlu penanganan yang tepat agar
kualitasnya tetap terjaga hingga ditempat penjualan, eksport, pasar regional,
supermarket , dan lain – lain . adapun cara penangananya yaitu sebagai berikut
: Setelah pemetikan selesai, buah diberi label/keterangan tentang asal kebun
atau pohon dan jenis durianya, hal ini dilakukan untuk mengkontrol kualitas buah.
Buah dicuci dengan air untuk membersihkan dari kotoran yang melekat pada buah. Buah
dicelupkan pada larutan fungisida benomil atau O-ethyl phosphonate untuk
menghindari kebusukan karena cendawan Phytophtora sp selama masa pemeraman atau
pengangkutan. Buah diangin – anginakan supaya kering. Buah diseleksi /disortir
berdasarkan grade (tingkat) mutu buah untuk pasar amerika serikat dan eropa,
berat yang diminta : 2,5 – 3 kg untuk asia bobot yang diminta 2 – 5 kg.
III.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan adalah sebagai
berikut :
1. Tanaman
durian adlah tanaman musiman yang berproduksi pada musim tertentu saja dan
tidak memerlukan perawatan khusus dalam proses budidayanya.
2. Durian
adalah buah yang banyak disukai oleh masyarakat jadi pemasaran tidak sulit dan
harganya juga mahal jadi sangat menguntungkan jika dilakukan budidaya tanaman
durian.
0 Response to " BUDIDAYA DURIAN"
Post a Comment