TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI

PENDAHULUAN

            Di Indonesia laju peningkatan Droduktivitas tanaman padi sawah cenderung melandai. Sistem intensifikasi padi sawah yang selama ini diterapkan tidak dapat lagi diharapkan mampu
meningkatkan produksi dan produktivitas. Untuk mempertahankan produktivitas tinggi diperlukan input yang semakin tinggi. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh cara pengelolaan lahan yang kurang terpadu dan melanggar kaedah pelestarian lahan dan lingkungan. Eksploitasi lahan sawah secara intensif dan terus menerus telah berlangsung bertahun-tahun, yang mengakibatkan penurunan kesuburan dan sifat fisik tanah. Terabaikannya penggunaan bahan organik dan intensifnya pemberian pupuk kimia untuk mengejar hasil tinggi pada lahan sawah, telah menyebabkan kandungan bahan organik tanah menurun baik jumlah maupun kualitasnya. Kondisi demikian menurunkan kemampuan tanah dalam menyimpan dan melepaskan hara dan air bagi tanaman, sehingga rnengurangi efisiensi penggunaan pupuk dan air irigasi serta menurunkan produktivitas lahan.  

       
Pengolahan Tanah

            Pengolahan tanah dimaksudkan untuk rnenyediakan pertumbuhan yang baik bagi tanaman padi (berlumpur dan rata) dan untuk mematikan gulma. Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan traktor atau ternak.     
•           Pengolahan tanah sempurna dicirikan dengan perbandingan lumpur air 1:1
•           Pengoiahan tanah dianjurkan denga bajak singkal hingga kedalalaman 20 cm atau lebih    
•           Setelah pembajakan I, sawal digenang selama 7-15 hari kemudian dilakukan pembajakan   II  diikuti penggaruan untuk meratakan dai pelumpuran.          
•           Pupuk organik jerami atau pupuk kandang sebanyak 2 ton/ha diberikan saat pengolahan   tanah   kedua
•           Untuk mempermudah pengaturan air dibuat caren tengah dan caren keliling

Pemilihan Varietas

            Varietas padi yang digunakan adalah varietas unggul yang telah dilepas, berdaya hasil tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit serta sesuai dengan keinginan petani. Dalam pemilihan varietas perlu dipertimbangkan hal-hal berikut            
•           Pergiliran varietas pada pola tanam padi-padi-palawija untuk mencegah ledakan hama       dan penyakit  
•           Pada musim hujan dipilih varietas tahan wereng dan tahan penyakit           
•           Pada musim kemarau dipilih varietas yang relatif toleran kering dan kurang disukai hama penggerek.

Persemaian

         Luas persemaian adalah 4 % dari luas pertanaman (250 m2 per hektar lahan)          
•           Lahan persemaian dipupuk denga urea sebanyak 10 % dari total urea yang digunakan       
•           Lahan persemaian perlu diberi sekam sebanyak 2 kg/m2 untuk memudahkan pencabutan , terutama untuk bibit muda      
•           Benih yang diperlukan untuk bibit muda 8-10 kg/ha, sedangkan pada pertanaman biasa     25-30 kg/ha

Tanam Satu Bibit Muda per Rumpun
           
•           Penanaman bibit muda atau berumur 10-15 hari setelah sebar dilakukan dengan cara          tanam pindah
•           Menggunakan caplak dengan jarak tanam 25x25 cm atau 20x 20 cm           
•           Pada daerah tertentu, penanaman dengan sistem legowo dapat dianjurkan dengan pola      berselang seling antara dua atau Iebih (biasanya empat) baris tanaman padi dan satu baris    kosong.

Pengelolaan Air


•          
Sewaktu tanam bibit padi, tanah sawah dalam kondisi macak-macak          
•           Secara berangsur-angsur tanah diairi 2-5 cm sampai tanaman berumur 10    
            HST
•           Pengeringan dilakukan dengan membiarkan air dalam petakan habis sendiri dan tanpa       diairi ( biasanya kering setelah 5-6 hari)                                  
•           Setelah permukaan tanah retak selama 2 hari, petakan sawah kembali diairi setinggi 5-10   cm      
•           Pengeringan dan pengairan dilakukan hingga tanaman masuk fase pembungaan     
•           Sejak fase keluar bunga hingga 10 har sebelum panen, lahan terus digenang dengan tinggi             air sekitar 5 cm      
•           Lahan dikeringkan 10 han sebelurr panen.    

Pemupukan

            Rekomendasi pupuk tanaman padi, idealnya berdasarkan hasil analisis tanah dari lokasi tempat penanaman, namun membutuhkan biaya yang cukup besar. alat pengontrol pupuk (khusus pupuk Urea) yaitu Bagan Warna Daun (BWD) sangat baik digunakan untuk effisiensi penggunaan pupuk N.        
•           Dosis pupuk yang dianjurkan adalah 100 kg Urea + 100 kg SP-36 + 50 kg KCL/ha
•           Jika tidak mempunyai alat BWD, dosis secara umur : 150 kg Urea + 100 kg SP-36 + 100   kg KCL/ha     
•           Cara pemberian : pupuk SP-36 edan KCI diberikan sekaligus pada saat tanam
•           Urea diberikan 3 kali: 1/3 dosis pada umur 30-40 hari setelah tanam (hst), 1/3 dosis pada umur 50-60 hst, 1/3 dosis pada umur 7 hst.     
•           Untuk memperbaiki struktur tanah, pada tanaman padi sawah dianjurkan menggunakan     pupuk kandang/ kompos dengan dosis 2 ton/ha.

Pengendalian Gulma

•           Herbisida pratumbuh seperti Raft 80 WP dapat digunakan untu pengendalian gulma         
•           Penyiangan secara manual dengan tangan saat tanaman berumur 25 HST dan diikuti          dengan landak sebanyak 3 kali saat tanaman berumur 25, 35 dan 45 HST.

Pengendalian Hama dan Penyakit

•           Hama dominan seperti Tikus, Wereng coklat. Penggerek batang padi, Lembing batu,         tungro dan Wereng hijau, dan Ganjur       
•           Pengendalian dilakukan berdasarkan konsep PHT, dan dapat dilakukan secara fisik, kimia             dan biologis.

Panen dan Pasca Panen       
•           Tanaman dipanen pada masak fisiologis berdasarkan : 1) umur tanaman, 2) kadar air          gabah 20-  26 %,3) umur malai 30-35 han setelah berbunga rata, 4) penampakan malai   kuning 95%    
•           Alat panen dapat menggunakan sabit gerigi atau sabit biasa
•           Perontokan dapat dilakukan dengan power thresher atau pedal thresher     
•           Pengeringan gabah dapat dilakukan dengan menggunakan sinar matahari atau mesin          pengering buatan seperti mesin pengering tipe flat bed
•           Gabah disimpan dengan kadar air 14%.        





Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI "

Post a Comment