PEMUPUKAN PADI LAHAN PADI LAHAN IRIGASI DI PROVINSI ACEH



            Makanan tanaman adalah. Jumlah komposisi hara yang dibutuhkan tanaman banyak jenisnya, tetapi yang paling banyak diperlukan agar dapat berproduksi cukup adalah nitrogen (N), phosphor (P), dan kalium (K). Ketiga jenis hara ini tergabung dalam jenis pupuk Urea, Superphos, NPK, KCI, dll.          
            Jumlah kebutuhan hara padi berbeda tergantung pada jenis varietas, jenis lahan, tingkat umur tanaman, dan cara pemberiannya. Setiap sawah tidak sama kebutuhan pupuk. Untuk menentukan berapa sebenarnya perlu pupuk untuk sawah kita dapat diamati dengan meng-gunakan Bagan Warna Daun (LCC sing-katan dan Leaf Color Chart). Pengunaan Bagan Warna Daun (LCC) dapat dilakukan oleh penyuluh pertanian atau BPP. Kegiatanya mudah, hanya membandingkan warna daun dengan warna di LCC dan selanjutnya melihat petunjuk dalam buku panduan, apakah hara nitrogen cukup atau tidak. Jika tidak segera di-berikan.
Dengan cara mi penggunaan pupuk akan lebih tepat, tidak boros, tidak terjadi pencemaran lingkungan dan hemat.
            Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh beberapa tahun lalu telah melakukan pengkajian tentang kebutuhan hara tanaman padi di sawah beririgasi. Ternyata akumulasi hara posfor (P) dan kalium (K) tergolong tinggi, karena itu dosis pupuk untuk lahan sawah beririgasi harus diperbaiki. Dosis pupuk yang dianjurkan untuk lahan sawah beririgasi di Aceh sbb.
Sumber BPTP Aceh sbb.

Status Hara Tanah
Dosis Pupuk/ha
Urea
150 kg
Superphos
75 — 100 kg
KCI
50 kg
                       

Cara Pemberian Pupuk      
Kebiasaan petani memberi pupuk khusus Urea rata-rata dua kali yaitu saat tanam (50 %) dan pada umur tanaman 21 hari setelah tanam (50 %) sisanya (setelah penyiangan I) dengan cara sebar rata dalam sawah. Cara ini ternyata tidak efektif karena sebahagian besar pupuk tidak diserap oleh tanaman sehingga dibawa oleh air irigasi atau menguap. Untuk meningkatkan efisiensi pupuk urea bagi tanaman diberikan sesuai dengan analisa LCC sehingga pemberiannya tepat waktu dan hemat. Sesuai dengan hasil ujicoba, diperoleh bahwa dosis dan cara pemberian pupuk untuk padi di lahan beririgasi sbb.    
• Urea            
            Pupuk urea diberikan dua kali yaitu umur1 – 2   minggu setelah tanam (fase vegetative      lambat) sejumlah 50 kg/ha, dan sisanya (100 kg/ha) diberikan pada umurtanaman 30 – 42      hari setelah tanam (fase vegetative cepat).            

• Superphose dan KCI        
            Diberikan dengan cara menyebar rata dipermukaan tanah sehari sebelum tanam.     Permukaan lahan macak-macak dan air tidak dimasukkan ke lahan sawah beberapa waktu     Sehingga pupuk akan terikat oleh tanah dan memudahkan diserap oleh tanaman.

• Pupuk Pengganti   
            Bila terjadi kelangkaan pupuk, untuk memenuhi kebutuhan tanaman pupuk dapat digantikan dengan jenis yang lain. Jika kelangkaan pupuk Superhos misalnya, dapat diganti dengan pupuk alam Guano (ek seumantoung) dengan dosis 100 – 150 kg/ha, dan    jika KCI yang kurang dapat diganti dengan abu sekam dengan dosis 400 – 600  kg/ha. Pemberian pupuk ini dilakukan sebelum tanam disebar merata di permukaan lahan dan      selanjutnya digaru sehingga terbenam. (Silman Haridhy, 2009).


Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "PEMUPUKAN PADI LAHAN PADI LAHAN IRIGASI DI PROVINSI ACEH"

Post a Comment