BUDIDAYA TERONG

                                                                                                                                                      I.            PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Prospek budidaya tanaman terong makin baik untuk dikelola secara intensif dan komersial dalam skala agribisnis, namun hasil rata-ratanya masih rendah. Hal ini disebabkan bentuk kultur budidaya yang masih sampingan, belum memadainya informasi teknik budidaya di tingkat petani. PT. Natural Nusantara berusaha memberi alternatife solusi bagaimana teknik budidaya terong sehingga tercapai peningkatan produksi secara K-3, yaitu Kuantitas, Kualitas dan Kelestarianlingkungan.
1.2  Tujuan
Adapun tujuan adalah sebagi berikut :
1.      Untuk petunjuk bagi pelaku utama dalam melksanakan budidaya tanaman terong.
2.      Unutk dapat meningkatkan produksi seoptimal mungkin dan meningkatkan ekonomi petani dengan memanfaatkan pekarangan.

                                                                            II.            BUDIDAYA TERONG
2.1  Syarat Tumbuh
Dapat tumbuh di dataran rendah tinggi, Suhu udara 22 - 30o C. Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, subur, kaya bahan organik, aerasi dan drainase baik dan pH antara 6,8-7,3. Sinar matahari harus cukup. Cocok ditanam musim kemarau
2.2  Pembibitan
Rendamlah benih dalam air hangat kuku + POC NASA dosis 2 cc per liter selama 10 -15 menit. Bungkuslah benih dalam gulungan kain basah untuk diperam selama + 24 jam hingga nampak mulai berkecambah. Sebarkan benih di atas bedengan persemaian menurut barisan, jarak antar barisan 10-15 cm. Campurkan 1 pak Natural GLIO + 25-30 kg pupuk kandang halus diamkan seminggu, kemudian masukkan benih satu persatu ke polibag yang telah berisi campuran tanah dan pupuk kandang halus yang telah dicampur Natural GLIO tadi dengan perbandingan 2 : 1. Tutup benih tersebut dengan tanah tipis. Permukaan bedengan yang telah disemai benih ditutup dengan daun pisang. Setelah benih tampak berkecambah muncul, buka penutupnya. Siram persemaian pagi dan sore hari. Perhatikan serangan hama dan penyakit sejak di pembibitan. Bibit berumur 1-1,5 bulan atau berdaun empat helai siap dipindahtanamkan.
2.3  Pengolahan Tanah
Bersihkan rumput liar (gulma) dari sekitar kebun. Olah tanah dengan cangkul ataupun bajak sedalam 30-40 cm hingga gembur. Buat bedengan selebar 100-120 cm, jarak antar bedengan 40-60 cm, ratakan permukaan bedengan. Jika pH tanah rendah, tambahkan Dolomit. Sebarkan pupuk kandang 15-20 ton / ha, campurkan merata dengan tanah. Sebarkan pupuk dasar dengan campuran ZA atau Urea 150 kg + TSP 250 kg per ha dicampur dengan tanah secara merata atau sekitar 10 gr campuran pupuk per lubang tanam.Sebarkan Natural GLIO 1-2 sachet yang telah dicampur pupuk kandang 25-50 kg merata ke bedengan atau ke lubang tanam. Jika pakai Mulsa plastic, tutup bedengan pada siang hari. Biarkan selama seminggu sebelum tanam. Buat lubang tanam dengan jarak 60x70 cm / 70x70 cm.
2.4  Penanaman
Waktu tanam yang baik musim kering. Pilih bibit yang tumbuh subur dan normal
Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang dipadatkan Siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab)
2.5Pemeliharaan
            Dilakukan rutin tiap hari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan cuaca kering, dapat di-leb atau disiram dengan gembor
v  Penyulaman
            Sulam tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama penyakit. Penyulaman maksimal umur 15 hari.
v  Pemasangan Ajir (TURUS)
Lakukan seawal mungkin agar tidak mengganggu (merusak) sistem perakar an.Turus terbuat dari bilah bambu setinggi 80-100 cm dan lebar 2-4 cm. Tancapkan secara individu dekat batang. Ikat batang atau cabang terong pada turus.
v  Penyiangan
Rumput liar atau gulma di sekitar tanaman disiangi atau dicabut. Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari dan 60-75 hari setelah tanam
v  Pemupukan
Jenis dan Dosis Pupuk Makro disesuaikan dengan jenis tanah, varietas dan kondisi daerah menurut acuan dinas pertanian setempat. Berikut salah satu alternatif :
Jenis Pupuk
Pemupukan Susulan (kg/ha)
Umur 15 hari
Umur 25 hari
Umur 35 hari
Umur 45 hari
Urea
75
75
75
75
SP-36
50
-
-
-
KCl
-
75
100
75

Pemupukan diletakan sejauh 20 cm dari batang tanaman sebanyak 10 gram campuran pupuk per tanaman secara tugal atau larikan ditutup tanah dan disiram atau pupuk dikocorkan sebanyak 3,5 gram per liter air, kocorkan larutan pupuk sebanyak 250 cc per tanaman.

v  Perempelan
            Pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga bunga pertama juga dirempel untuk merangsang agar tunas-tunas baru dan bunga yang lebih produktif segera tumbuh

2.6Pengendalian Hama dan Penyakit
1.KumbangDaun(Epilachnaspp.)
Gejala serangan adanya bekas gigitan pada permukaan daun sebelah bawah
Bila serangan berat dapat merusak semua jaringan daun dan tinggal tulang-tulang daunsaja.Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan kumbang, atur waktu tanam, pencegahan dengan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 setiap 1-2 minggusekali.
2.KutuDaun(Aphisspp.)
Menyerang dengan cara mengisap cairan sel, terutama pada bagian pucuk atau daun-daunmasihmudaDaun tidak normal, keriput atau keriting atau menggulung
Sebagai vektor atau perantara virus
Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, pencegahan semprot PENTANA + AERO 810 atau Natural BVR setiap 1-2 minggu sekali.
3.Tungau(Tetranynichusspp.)
musimkemarau.Menyerang dengan cara mengisap cairan sel tanaman, sehingga menimbulkan gejala bintik-bintik merah sampai kecoklat-coklatan atau hitam pada permukaan daun sebelah atas ataupun bawah.
Cara pengendalian sama seperti pada pengen dalian kutu daun.
4.UlatTanah(AgrotisipsilonHufn.)
senja atau malam hari
Menyerang dengan cara memotong titik tumbuh tanaman yang masih muda, sehinggaterkulaidanroboh. Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan ulat, pencegahan siram atau semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810.
5.UlatGrayak(Spodopteralitura,F.)
cara merusak (memakan) daun hingga berlubang-lubang.
Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, semprot denganNaturalVITURA.
6.Ulat Buah ( Helicoverpa armigera Hubn.)
Bersifat polifag, menyerang buah dengan cara menggigit dan melubanginya, sehingga bentuk buah tidak normal, dan mudah terserang penyakit busuk buah.
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan buah terserang, lakukan pergiliran tanaman dan waktu tanam sanitasi kebun, pencegahan semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 setiap 1-2 minggu sekali
7.LayuBakteri
Penyebab : bakteri Pseudomonas solanacearum
Bisa hidup lama dalam tanah
Serangan hebat pada temperatur cukup tinggi
Gejala serangan terjadi kelayuan seluruh tanaman secara mendadak
8.BusukBuah
Penyebab : jamur Phytophthora sp., Phomopsis vexans, Phytium sp.
Gejala serangan adanya bercak-bercak coklat kebasahan pada buah sehingga buah busuk.
9.BercakDaun
Penyebab : jamur Cercospora sp, Alternaria solani, Botrytis cinerea
Gejala bercak-bercak kelabu-kecoklatan atau hitam pada daun.
10.Antraknose
Penyebab : jamur Gloesporium melongena
Gejala bercak-bercak melekuk dan bulat pada buah lalu membesar berwarna coklat dengan titik-titik hitam
11.BusukLeherakar
Penyebab ; Sclerotium rolfsii
Gejala pangkal batang membusuk berwarna coklat
12.RebahSemai
Penyebab : Jamur Rhizoctonia solani dan Pythium spp.
Gejala batang bibit muda kebasah-basahan, mengkerut dan akhirnya roboh dan mati. Cara pengendalian Penyakit:
Tanam varietas tahan, atur jarak tanam dan pergiliran tanaman, perbaikan drainase, atur kelembaban dengan jarak tanam agak lebar, cabut dan buang tanaman sakit Rendam benih dengan POC NASA dosis 2 cc / lt + Natural GLIO dosis 1 gr/lt, Pencegahan sebarkan Natural GLIO yang telah dicampur pupuk kandang sebelum tanam ke lubang tanam.

2.7 PEMANENAN
Buah pertama dapat dipetik setelah umur 3-4 bulan tergantung dari jenis varietas. Ciri-ciri buah siap panen adalah ukurannya telah maksimum dan masih muda. Waktu yang paling tepat pagi atau sore hari. Cara panen buah dipetik bersama tangkainya dengan tangan atau alat yang tajam. Pemetikan buah berikutnya dilakukan rutin tiap 3-7 hari sekali dengan cara memilih buah yang sudah siap dipetik.
                                           III.            KESIMPULAN
Adapun kesimpulan adalah sebagai berikut :
1.      Tanaman terong adalah tanaman yng bernilai ekonomis karena sangat mudah melakukan budidayanya dan tidak memrlukan biaya yang besar.
2.      Tanaman terong adalah tanaman yang dapat ditanaman disetiap waktu dan dapat dipanen berkali-kali.



Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "BUDIDAYA TERONG"

Post a Comment