BUDIDAYA TAMANAN MANGGA

I.                   PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Mangga sebagai sumber vitamin dan mineral yang penting bagi kesehatan, buah mangga juga merupakan komoditi yang mempunyai nilai ekonomis tinggi untuk diperdagangkan. Produksi mangga pada saat ini belum mampu memenuhi permintaan pasar, khususnya pasar luar negeri. Ketidakmampuan ini bukan hanya disebabkan produktivitas rendah tetapi juga kualitasnya masih kurang. Kondisi ini disebabkan oleh penerapan teknologi budidaya yang belum optimal. Buah mangga ini banyak terdapat dan dibudidayakan dengan baik di Kabupaten Majalengka, Cirebon dan Indramayu. Pengembangan Mangga Gedong Gincu mempunyai prospek pasar yang cukup baik karena harga jualnya tinggi dan digemari masyarakat.
Produksi mangga pada saat ini belum mampu memenuhi permintaan pasar, khususnya pasar luar negeri. Ketidakmampuan ini bukan hanya disebabkan produktivitas rendah tetapi juga kualitasnya masih kurang. Kondisi ini disebabkan oleh penerapan teknologi budidaya yang belum optimal.
1.2         Tujuan
Adpun tujuan adalah sebagai berikut :
1.      Untuk petunjuk teknis bagi pelaku utama dalam malakukan budidaya mangga dan dapat meningkatkn produktifitas menjadi optimal.
2.      Memperbaiki pendapatan petani dengan memanfaatkan lahan pekarangan dengan menanam mangga sehingga ada penghasilan tamabahan.
II. BUDIDAYA TAMANAN MANGGA

2.1.Persiapanlahan
        Kebun diberi lubang kira-kira 1 bulan sebelum musim hujan. Lubang berukuran 1m x 1m x 1m atau 60cm x 60cm x 60cm. Jarak tanam 10m x 10m atau 12m x 12m. Lubang dibiarkan terbuka selama 30 hari agar kemasaman tanahnya hilang. Pada waktu membuat lubang tanam, hendaknya dipisahkan lapisan tanah atas dengan bawah dan seminggu sebelum tanam lubang ditimbun kembali dengan tanah yang dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 2-3 blek setiap lubang. Ketika menimbun lubang, tanah lapisan bawah dimasukkan lebih dahulu sehingga susunannya seperti semula.
2.2.Penanaman
Bibit ditanam sedalam leher akar, penanaman dilakukan pada pagi hari atau sore hari dan sebaiknya pada musim hujan Penanaman di awal musim hujan. Sebelum bibit ditanam kantong plastik dilepas. Kedalaman tanam + 15-20 cm diatas leher akar dan tanah disekitar tanaman ditekan ke arah tanaman agar tidak roboh. Tanaman diberi naungan dengan posisi miring ke barat dan selanjutnya dikurangi sedikitdemisedikit.
2.3Pemeliharaan
1.Penyulaman, penyiraman, penyiangan
Bibit yang mati atau pertumbuhannya kurang sehat secepatnya diganti dengan bibit yang baru dan sehat. Pada tahap permulaan bibit yang baru ditanami ini membutuhkan penyiraman yang sempurna, demikian pula supaya pertumbuhan tanaman baik perlu dilakukan penyiangan terhadap tumbuhan pengganggu disekitartanaman.
2.Pemangkasanbentuk
Pangkas Bentuk (3 tahap) :
Tahap I : umur 1 tahun setelah tanam pada musim hujan dengan memotong batang setinggi 50 – 60 cm dari permukaan tanah dan pemotongan di atas bidang sambungan. Dari cabang yang tumbuh dipelihara 3 cabang yang arahnya menyebar.
Tahap II : pemangkasan dilakukan pada ketiga cabang yang tumbuh tersebut setelah berumur 2 tahun, caranya menyisakan 1 – 2 ruas/pupus. Tunas yang tumbuh pada masing-masing cabang dipelihara 3 tunas. Jika lebih dibuang. Tahapan pemangkasan tersebut akan diperoleh pohon dengan rumus cabang 1- 3 9 Tahap III : umur 3 tahun, cara sama seperti tahap II, tetapi tunas yang tumbuh dipelihara semua untuk produksi.
2.4Pemupukan
Untuk mempercepat pertumbuhan tanaman pemupukan perlu dilakukan menurut tahap pertumbuhan tanaman.Tanaman muda ; NPK ( 14:14:14) sebanyak 300-500 gr/pohon dan Urea 300 gr/pohon.Tanaman dewasa : NPK ( 14:14:14) sebanyak 1,5-2,0 kg/pohon.Tanamn umur 8-10 tahun : Pupuk kandang sebanyak 2 kaleng/pohon.Dilakukan dengan cara membuat parit sedalam 25-30 cm melingkari batang pohon sejauh mahkota pohon.
Umur (th)
PK (kg)
Dosis Pupuk Makro (KG/Pohon)
ZA
TSP
KCl
1 – 3
20 – 30
0.5 – 1
0.25-0.5
0.25-0.5
4 - 6
30 – 40
1 – 2
0.5 – 1
0.5 – 1

2.5Pengendalian Hama dan Penyakit
a. Tip Borer, Clumetia transversa
Ulat ini menggerek pucuk yang masih muda (flush) dan malai bunga dengan mengebor/menggerek tunas atau malai menuju ke bawah. Tunas daun atau malai bunga menjadi layu, kering akibatnya rusak dan transportasi unsur hara terhenti kemudian mati. Pengendalian; cabang tunas terinfeksi dipotong lalu dibakar, pendangiran untuk mematikan pupa, penyemprotan dengan
PESTONA.
b. Thrips ( Scirtothrips dorsalis )
Hama ini sering disebut thrips bergaris merah karena pada segment perut yang pertama terdapat suatu garis merah. Hama ini selain menyerang daun muda juga bunga dengan menusuk dan menghisap cairan dari epidermis daun dan buah. Tempat tusukan bisa menjadi sumber penyakit. Daun kelihatan seperti terbakar, warna coklat dan menggelinting. Apabila bunga diketok-ketok dengan tangan dan dibawahnya ditaruh alas dengan kertas putih akan terlihat banyak thrips yang jatuh. Pengendalian : tunas muda terserang dipotong lalu dibakar, tangkap dengan perangkap warna kuning, pemangkasan teratur, penyemprotan dengan
BVR .
d. Lalat Buah ( Bractocera dorsalis )
Buah yang terserang mula-mula tampak titik hitam, di sekitar titik menjadi kuning, buah busuk serta terjadi perkembangan larva. Bersifat agravator yaitu memungkinkan serangan hama sekunder (Drosophilla sp.), jamur dan bakteri. Pengendalian : pembungkusan buah, pemasangan perangkap lalat buah.
e. Penyakit Antraknose (Colletotrichum sp.)
Terjadi bintik-bintik hitam pada flush, daun, malai dan buah. Serangan menghebat jika terlalu lembab, banyak awan, hujan waktu masa berbunga dan waktu malam hari timbul embun yang banyak. Apabila bunganya terserang maka seluruh panenan akan gagal karena bunga menjadi rontok. Pengendalian : pemangkasan, penanaman jangan terlalu rapat, bagian tanaman terserang dikumpulkan dan dibakar.
 f.Penyakit Recife, Diplodia recifensis
Penyakit ini disebut juga Blendok, vektor penyakit ini adalah kumbang Xyleborus affinis. Kumbang ini membuat terowongan di batang/cabang kemudian dan cendawan Diplodia masuk ke dalam terowongan. Di luar tempat kumbang menggerek akan keluar blendok (getah). Penyakit mangga lainnya seperti embun jelaga (jamur Meliola mangiferae), kudis/scab (Elsinoe mangiferae), bercak karat merah (ganggang Cephaleuros sp.).
2.6Panen
Tanaman mangga asal bibit okulasi akan berbunga pada umur 3-4 tahun dan pembuahan berlangsung antara pertengahan Agustus s/d Desamber. Tanda-tanda buah yang sudah bias dipetik, kalau buah itu langsung dikonsumsi ialah kulit buah yang semula berwarna hijau muda berubah menjadi hijau.




II.                KESIMPULAN
Adapun kesimpilan adalah sebagai berikut :
1.      Tananaman mangga adalah tanaman buah-buahan yang banyak digemari oleh masyarakat dan bernilai ekonomis tinggi.
2.      Dlam pelaksanaan budidayannya tidak ada yang memerlukan perlakuan khusus dan rumit.











Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "BUDIDAYA TAMANAN MANGGA"

Post a Comment