Penyakit VSD pada tanaman Kakao

a. Latar belakang     
            Dalam beberapa tahun terakhir ini, pengembangan areal tanaman coklat (Theo broma cacao) sedang digalakkan dimana-mana. Degan permintaan coklat yang terus meningkat, untuk masa yang akan datang diperkirakan dapat menjadi salah satu komoditi andalan. Produksi biji coklat pada awal tahun 2010, ternyata menanjak dua kali. Jumlah tersebut masih perlu diupayakan peningkatannya, mengingat dalam negeri dan luar negeri yang setiap tahun semakin meningkat.          
            Namun selama ini, masalah yang sering mengganjal adalah serangan hama penyakit, sehingga menjadi kendala utama dalam peningkatan produksi. 
Di samping hama buah, salah satu penyakit coklat yang tergolong cukup ganas adalah VSD (Vascular Streak Dieback). Penyakit ini dapat menyebabkan kematian di pembibitan dan tanaman yang belum menghasilkan. Penyebabnya adalah sejenis cendawan Oncobasidium theobromae.
-           Daun kedua dan ketiga dan pucuk biasanya mengalami perubahan warna menjadi kekuning-kuningan (khlorosis). Dalam waktu beberapa hari kemudian, maka daun-daun            tersebut merangas dan gugur.
-           Bila kulit ranting pada tempat pertautan dengan pangkal tangkai daun yang telah   merangas disayat melintang, akan terlihat 3 bintik berwarna coklat.     
-           Dalam cuaca lembab, tapak daun bekas melekatnya daun yang terserang berubah   menjadi warna putih. 
-           Pada bibit tanaman coktat di persemaian, serangan penyakit VSD dimulai pada batang,                 kemudian diikuti jaringan diantara tulang-tulang daun muda mengalami kematian.
b. Tujuan
            Tujuan memberikan konsultasi kepada kelompok tani anggotanya agar mereka tau dan mengerti tentang gejala dan penyebab penyakit VSD.  
            Penyebab penyakit VSD adalah jamur Oncobasidium theobromae. Jamur ini dapat membentuk miselium (berupa benang-benang putih halus). Miselium ini muncul dari tapak daun tanaman coklat, terutama bila kelembaban udara melebihi 95 persen. Curah hujan yang tinggi dan periode hujan relatif lama merupakan kondisi yang menguntungkan berkembangnya penyakit ini. Biasanya untuk timbulnya miselium diperlukan paling sedikit 30 jam Iingkungan lembab.
            Cepatnya perkembangan spora jamur ini adalah karena tidak mempunyai masa dormansi (istirahat) serta sifatnya yang mudah sekali berkecembah pada kondisi Iingkungan yang menguntungkan.
lnfeksi jamur melalui akar pada umumnya tidak pernah terjadi. Tapi sporas pora yang menempel pada permukaan dau n muda tanaman coklat akan berkecamba bila terkena embun dan masuk ke jaringan epidermis daun menuju vena (urat daun) dan seterusnya berada di xylem (jaringan pengangkut air).
            Di samping curah hujan dan kelembaban, keadaan tanah yang kurang subur ikut pula menentukan berat ringannya ser angan. Ternyata tanaman coklat yang ditanam pada tanah-tanah bereaksi masam (pH kurang dan 5,5), menunjukkan tingkat serangan VSD tinggi. Sebaliknya pada tanah-tanah yang dikapur, serangan VSD dapat ditekan serendah mungkin, dibanding tanpa pengapuran.     
            Dalam jaringan tanaman inang pertumbuhan jamur ini lambat, tanaman masih dapat melangsungkan pertumbuhannya dalam waktu beberapa bulan setelah tenjadinya infeksi.
            Periode inkubasi berkisar sampai saat timbulnya gejala awal yang terlihat pada tanaman inang. Dengan demikian meskipun infeksi terjadi 3 bulan Iebih awal, namun gejala penyakit baru timbul setelah daun pucuk tumbuh menjadi daun dewasa. Infeksi jamur ini pada tanaman coklat berlangsung secara sistematik. Dan ternyata jamur ini dapat berada di dalam plasenta (bakal buah), walaupun masih belum diketahui adanya biji yang terinfeksi.          
            Terjadinya suatu penyakit pada tanaman ditentukan oleh tiga faktor yaitu
patogen, tanaman inang dan keadaan lingkungan. Gejala yang timbulpun bervariasi tergantung interaksi genetik antara patogen dan tanaman inang serta dipengaruhi oIeh faktor Iingkungan yang mendukung.
-          Mamfaat       
            Menghadapi Ancaman penyakit utama coklat seperti busuk buah dan VSD, saat sedang terus diadakan penelitian penyakit upaya pencegahannya. Namun hasil yang diperoleh ternyata belum memberikan sumbangan berarti. Selama ini upaya tersebut masih terbatas pada cara pengendalian/pencegahan, sedangkan upaya mengobati tanaman yang sakit masih sulit dilakukan.


c.Rekomendasi ( Arahan/Bimbingan 
Adapun upaya pengndalian yang dianjurkan meliputi :        
-           Tidak memasukkan bahan tanaman secara bebas dan daerah lain yang diketah ui sudah      terjangkit VSD.           
-           Menggunakan bibit-bibit yang tahan VSD    
-           Mengurangi kelembaban kebun dengan cara pengaturan naungan, sehingga sinar    matahari lebih banyak yang diterima.
-           Perbaikan kultur teknis seperti pemupukan, perbaikan drainase, pengendalian gulma          dan lain-lain.  
-           Rehabilitasi tanaman-tanaman coklat dengan bibit-bibit yang toleran terhadap VSD.





Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Penyakit VSD pada tanaman Kakao"

Post a Comment