a.
Latar
Belakang Permasalahan
Ebi merupakan
salah satu produk hasil pengolahan perikanan. Timbulnya teknologi pengolahan
ebi ini akibat dari sukar dijualnya udang tambak dan laut yang berukuran kecil
dalam keadaan segar. Di dalam makanan, ebi diperlukan sebabagi lauk atau bahan
penyedap. Udang kering ini selain dikenal di Indonesia, juga di Negara-negara
Asia lainnya seperti Birma, Taiwan, Thailand dan Vietnam.
Proses pengolahan
ebi di beberapa daerah di Indonesia pada prinsipnya sama, yaitu udang direbus
dalam air biasa atau air garam, disaring lalu dijemur dibawah sinar matahari
kemudian kulitnya dikupas. Pengupasan kulit dilakukan dengan cara memasukkan
udang kering dalam karung kemudian dilakukan pemukulan atau dibanting – banting
ke lantai. Selanjutnya ditampi berulang kali supaya kulitnya terkupas semua.
b.
Tujuan
/Mamfaat
Dalam beberapa
tahun terakhir ini ebi menjadi mata dagangan eksport non migas yang
menghasilkan devisa bagi Negara. Sebagai salah satu komoditas ekspor yang
mempunyai pasaran bagus, sebaiknya ebi diolah dari bahan baku yang bermutu
tinggi.
c.
Rekomendasi
( Arahan/Bimbingan )
Jenis udang yang digunakan dalam pengolahan ini yaitu udang tambak
yang terdiri dari beberapa jenis udang diantaranya yaitu udang api – api (
Metapenaeus monoceros), udang cendana (M.brevicornis), udang
jerebung (Penaeus merguensis) dan jenis-jenis udang kecil lainnya yang
rata-rata berukuran 5 – 8 cm.
Dalam pengolahan
ini pilih udang yang masih segar dengan batas minimum sebagai berikut:
-Rupa dan Warna : utuh, kebeningan hilang, cahaya warna asli
redup, antar ruas
kokoh.
-Bau : Bau
spesfik netral
-Daging
: Elastisitas
berkurang, agak berair, redup, kulit ari agak berubah,
bau netral.
-Rasa
: agak
tawar
Cara pengolahannya
yaitu bersihkan udang dalam wadah plastik beranyam dengan cara melakukan
pencucian berulang kali. Setelah bersih udang ditiriskan. Selanjutnya bak
perebusan isi dengan air bersih sebanyak dua bagian dari jumlah udang yang akan
direbus. Setelah air mendidih segera masukkan udang dalam bak perebusan. Selama
perebusan lakukan pengadukan agar matangnya merata. Bila sudah cukup matang
segera udang diangkat dan ditiriskan dalam keranjang plastik beranyam hingga
airnya habis merata.
Tahap berikutnya
udang dijemur di atas para-para di bawah sinar matahari langsung. Sewaktu-waktu
udang di balik agar mendapat pemanasan
yang merata. Pengeringan dianggap cukup bila kulit udang sudah dapat
dikupas. Setelah kering udah diangin-anginkan salama 10 menit. Sedikit demi
sedikit masukkan udang kedalam karung dan mulai dipukul-pukulkan diatas lantai.
Hasilnya dikumpulkan dan ditampi agar bagian-bagian terlepas terpisah sebagai
dedak udang. Bila masih ada kulit udang yang menempel masukkan lagi kedalam
karung kemudian digilas. Selanjutnya diayak agar kulit dan bagian-bagian yang
terlepas terpisah dari daging udang kering. Daging udang kering hasil ayakan
ditampi lalu pisahkan dari bagian-bagian yang bukan ebi. Dari 100 kg udang
segar dapat dihasilkan 10 kg ebi, 10 kg dedak udang,dan setengah kilogram
daging udang bagian ekor. Tahap akhir yaitu ebi dikemas kedalam kantung-kantung
plastic dengan berat kemasan disesuaikan dengan permintaan pasar,ditutup rapat
dan disimpan dalam peti karton atau kotak kayu. Mutu ebi dalam keadaan baik
walaupun peyimpanan sudah dua bulan.
Dedak udang yang
terdiri dari campuran kulit daging bagian kepala yang hancur, pecahan daging
dan daging-daging udang yang masih menempel pada kulit bila dilembutkan dapat
dijadikan sebagai tepung udang. Tepung udang ini dapat digunakan untuk berbagai
keperluan diantaranya yaitu sebagai bahan campuran pakan udang.
0 Response to "Ebi Makanan Yang Bergizi"
Post a Comment