Bersamaan dengan waktu pengolahan tanah, pembibitan
sebaiknya disiapkan, apalagi bila bibit akan disediakan sendiri. Karena cabai
diperbanyak dengan biji, maka bibit yang bagus harus disiapkan sejak pemilihan
benih sampai pembibitannya.
1.Pemilihan benih
Benih cabai diperoleh dengan cara membeli atau memetik
dari kebun milik sendiri. Biasanya benih cabai diperjualbelikan dalam bentuk
kemasan botol atau kantung plastik di kios-kios pertanian. Apabila benih
disiapkan sendiri, umumnya diambil dari
cabai yang bagus.
Untuk keperluan benih, petani biasanya mengambil buah
cabai dari petikan ke-4 atau petikan ke-5. Menurut petani ini, cabai petikan
pertama sampai ketiga kurang bagus dijadikan benih karena bijinya masih
panjang, Sedangkan cabai petikan ke-6 dan seterusnya mempunyai biji yang kecil-kecil
sehingga tidak cocok untuk benih. Cabai calon benih harus dipilih yang sehat
dan tidak cacat, Juga dari tanaman yang sehat dan varietas unggul.
Cara mempersiapkan benih yang disediakan sendiri, cabai
yang terpilih dibelah secara membujur kemudian bijinya dikeluarkan lalu
dijemur. Cara lain, buah langsung dikeringkan, kemudian dibelah, biji-bijnya
dikeluarkan. Biji yang sudah kering bisa langsung disemai atau disimpan.
Setelah biji cabai kering dipilih yang bagus untuk
benih. Caranya, biji cabai direndam dalam air hangat. Biji yang terapung
dibuang, sedangkan biji yang tenggelam diambil untuk benih. Seleksi ini
dilakukan untuk memperoleh benih yang baik dengan daya tumbuh 80% atau lebih.
Seleksi benih berlaku juga untuk benih yang dibeli dari kios-kios pertanian.
Benih yang baik ukuran dan warnanya harus seragam, bersih dan tidak keriput.
2. Perlakuan benih
Kadang-kadang benih yang semula kelihatan bagus dan
terseleksi ternyata pertumbuhannya tidak bagus setelah disemai. Salah satu
penyebabnya adalah hama atau penyakit yang sebenarnya telah ada sejak benih
disemai. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, sebelum disemai
sebaiknya benih yang terpilih direndam dulu dalam larutan hipoklorit 10% selama
10 menit untuk mematikan bibit penyakit yang mungkin menempel pada benih. Untuk
mempercepat pertumbuhan, benih direndam dalam air hangat, kira-kira 500
C selama satu semalam. Hal ini dilakukan sekaligus dengan seleksi benih.
3. Penyemaian benih.
Benih cabai dapat disemai dalam bedengan atau dalam
kantung plastik. Bedeng pesemaian dibuat dengan ukuran lebar 100-120 cm,
sedangkan panjangnya disesuaikan dengan tempat yang tersedia. Benih cabai bisa
juga disemai dalam kotak kayu yang panjangnya 200 cm dan lebarnya 120 cm.
Agar benih dapat tumbuh baik, tanah bedengan digemburkan
dengan cangkul lalu diberi pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1 : 1
(satu bagian tanah dicampur dengan satu bagian pupuk kandang). Apabila masih
belum gembur, tanah ini dicampur pasir satu bagian. Tanah, pupuk kandang dan pasir
itu diaduk-aduk dan dibiarkan beberapa hari agar tanahnya mentap.
Selanjutnya benih disebarkan merata, tidak terlalu rapat
atau renggang lalu ditutup tipis-tipis dengan tanah atau pupuk kandang yang
sudah matang. Untuk melindungi bibit dari sengatan matahari atau siraman air
hujan, sebaiknya dipilih tempat yangterlindung atau bedeng diberi naungan dari
alang-alang atau bahan lainnya.
Bila cuaca cukup panas, pesemaian disiram dengan air
secukupnya dua kali sehari, pagi dan sore. Bila cuaca tidak begitu panas,
penyiraman cukup dilakukan sekali saja. Penyiraman dilakukan dengan gembor yang
mempunyai lubang air kecil agar bibit yang masih kecil tidak rusak. Selama masa
pembibitan, adakalanya bibit terkena hama atau penyakit. Untuk mencegahnya,
pesemaian disemprot dengan pestisida yang sesuai. Bibit sudah bisa dipindahkan
ke lapangan setelah berumur 30-40 hari.
Bibit bisa langsung dipindahkan dari pesemaian ke lahan
penanaman. Namun bisa juga dipindahkan kedalam polibag dulu sebelum ditanam
secara permanen. Bibit yang dipindahkan ke polibag terlebih dahulu dimaksudkan
agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkunagn barunya.
0 Response to "Pembibitan Tumbuhan Cabai"
Post a Comment